1.300 Jemaah Meninggal saat Panas Ekstrem Musim Haji 2024

1 day ago 9

CNN Indonesia

Senin, 02 Jun 2025 12:48 WIB

Total 1.300 lebih jemaah haji meninggal dunia akibat panas ekstrem di Arab Saudi tahun lalu, merupakan pelajaran bagi otoritas haji Saudi tahun ini. Suasana di sekitar Masjidil Haram jelang puncak haji 2025. (ANTARA FOTO/ANDIKA WAHYU)

Jakarta, CNN Indonesia --

Total 1.300 lebih jemaah haji meninggal dunia akibat panas ekstrem di Arab Saudi.

Bencana itu terjadi persis pada musim haji tahun lalu. Kini, tragedi tersebut menjadi pelajaran mahal bagi pemerintahan Kerajaan Saudi yang tak boleh terulang dalam penyelenggaraan haji 2025.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memperketat keamanan dan razia besar-besaran terhadap para jemaah haji ilegal dan penyalur merupakan salah satu upaya serius Kerajaan Saudi agar tragedi tahun lalu tidak terulang.

Berdasarkan laporan dari Kementerian Haji Saudi, sebagian besar jemaah haji yang meninggal dunia tahun lalu akibat panas ekstrem merupakan para jemaah haji yang tak punya izin resmi atau ilegal.

"Sayangnya, jumlah kematian mencapai 1.301, dengan 83 persen di antaranya tidak sah menunaikan ibadah haji dan berjalan jauh di bawah sinar matahari langsung, tanpa tempat berlindung atau kenyamanan yang memadai," tulis kantor berita resmi Saudi Press Agency, diberitakan AFP.

Jemaah haji yang wafat berasal dari lebih 10 negara, mulai dari Amerika Serikat sampai Indonesia. Banyak yang meninggal berasal dari jemaah haji ilegal karena mereka menempati fasilitas yang tidak layak sehingga paling besar terpapar suhu panas ekstrem.

Panas ekstrem disebut sebagai faktor utama di balik kematian dan kasus cedera jemaah haji pada tahun lalu. Makkah, kota suci pusat ibadah haji, sempat mengalami lonjakan suhu hingga mencapai 125 derajat Fahrenheit atau 51,6 derajat Celsius.

Tahun ini dengan slogan "Tiada Haji Tanpa Izin," pemerintah Saudi semakin memperketat keamanan untuk membendung para jemah haji ilegal dari berbagai negara.

"Sejak akhir musim haji lalu, kami sadar bahwa tantangan terbesar adalah mencegah para jemaah haji tanpa izin resmi yang bisa merusak keberhasilan penyelenggaraan haji," ujar salah seorang pejabat penyelenggaraan haji Saudi kepada AFP yang meminta ditulis secara anonim.

Langkah otoritas Kerajaan Saudi tahun ini pun dilakukan sangat serius, terutama dalam mencegah ratusan ribu para jemaah haji ilegal ke Mekkah.

Direktur Keamanan Publik dan Ketua Komite Keamanan Haji Mohammed Al Bassami melaporkan pihak keamanan Saudi mengusir sedikitnya 205.000 jemaah haji ilegal seluruh negara dari Makkah.

Total ada 269.000 lebih orang tanpa visa haji yang berhasil dihalau pihak keamanan Saudi karena mencoba masuk ke Makkah.

Mereka mencoba melakukan ibadah haji tanpa visa haji yang merupakan syarat utama bagi para jemaah haji.

Saudi juga berhasil menggerebek sekitar 415 perusahaan penyelenggaraan haji palsu, seperti dikutip dari media resmi Kerajaan, Saudi Gazzette.

Al Bassami mengatakan razia intensif juga dilakukan dengan berbagai metode termasuk menerbangkan drone-drone patroli hingga penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI).

(bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |