10 Harta Karun Pertanian RI Paling Diburu Dunia, Nilai Nyaris Rp100T

7 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Band legend Koes Plus pernah bilang kalau di Indonesia itu tanah surga, "Tongkat kayu dan batu jadi tanaman." Sepenggal lirik dari lagu "Kolam Susu" ingin menunjukkan kalau potensi pertanian di Tanah Air itu besar sekali. 

Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa total nilai ekspor produk pertanian mencapai US$5,71 miliar atau sekitar Rp 93,47 triliun (kurs US$1=16.370). Ekspor pertanian pun menjadi salah satu komoditas penting yang menyumbang devisa ke negara.

Dari sekian banyak jenis hasil pertanian yang diekspor, kopi masih menjadi raja ekspor pertanian Indonesia. Dengan nilai ekspor mencapai US$1,62 miliar. Eropa sampai Amerika Serikat pun jadi pemborong utama kopi Indonesia.

Permintaan ekspor kopi Indonesia juga didukung oleh tren kopi spesialti dan kopi organik yang membuat harga jual kopi Indonesia lebih kompetitif dibanding negara produsen lain seperti Brasil dan Vietnam.

Selain kopi, ada ekspor buah-buahan musiman yang mencatat  ekspor senilai US$580 juta. Paling laris durian, manggis, dan pisang yang paling diburu China, Malaysia, dan Singapura.

Indonesia sendiri telah memperluas akses pasar ekspor dengan menerapkan sertifikasi keamanan pangan dan memenuhi standar internasional, sehingga semakin banyak negara tertarik mengimpor buah-buahan dari Tanah Air.

Rempah yang menjadi komoditas andalan Indonesia sejak dahulu ala juga memberikan kontribusi devisa tinggi ke kantong negara. 

Tanaman obat, aromatik, dan rempah-rempah menyumbang US$425 juta, sementara cengkeh menghasilkan US$319 juta.

Cengkeh banyak diekspor ke negara-negara penghasil rokok kretek, seperti Brasil dan India, sedangkan lada hitam dan lada putih dengan total ekspor lebih dari US$280 juta banyak dikirim ke Eropa dan Timur Tengah.

Di sektor industri, karet alam dan biji kakao tetap menjadi komoditas ekspor penting, dengan nilai ekspor US$469 juta dan US$80 juta. Permintaan karet untuk industri otomotif dan kesehatan tetap kuat, meski persaingan dari Thailand dan Malaysia cukup ketat.

Sementara itu, biji kakao yang banyak dipasok ke industri cokelat global menunjukkan peningkatan ekspor, didorong oleh naiknya konsumsi cokelat premium yang membutuhkan bahan baku berkualitas tinggi.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(ras/ras)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |