15 hours ago
3
Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak penumpang pesawat memilih tempat duduk berdasarkan kenyamanan atau kemudahan akses.
Sebagian suka duduk di dekat jendela untuk menikmati pemandangan, sementara yang lain lebih memilih lorong agar mudah bergerak. Namun, ada juga pertimbangan yang lebih penting, yakni aspek keselamatan dalam kondisi darurat.
Lantas, kursi mana yang sebenarnya paling aman saat kondisi darurat?
Melansir dari CNN International, investigasi TIME yang mengamati data kecelakaan pesawat selama 35 tahun menemukan bahwa area kursi tengah yang terletak di bagian paling belakang pesawat memiliki tingkat kematian terendah, yakni 28 persen.
Sementara itu, kursi lorong di barisan tengah pesawat dekat sayap memiliki risiko kematian tertinggi, yakni tingkat kematian 44%.
Lalu mengapa posisi ini dianggap paling aman saat kondisi darurat?
Menurut Ahli Penerbangan di Central Queensland University, Doug Drury mengungkapkan, data TIME tersebut sangat masuk akal.
Duduk di dekat pintu keluar akan memberi penumpang jalur penyelamatan tercepat dalam keadaan darurat, asalkan tidak ada api. Namun, sayap pesawat menyimpan bahan bakar sehingga kursi yang berada di dekat sayap bukanlah opsi teraman.
Saat kondisi darurat, penumpang kelas bisnis yang ditempatkan di bagian depan pesawat disebut akan terkena dampak terlebih dulu sebelum penumpang lain yang berada di belakang.
Alasan mengapa kursi tengah lebih aman daripada kursi jendela atau lorong karena terdapat buffer berupa penumpang lain di kedua sisinya.
Tak hanya letak kursi penumpang
Jenis pesawat juga diklaim dapat memengaruhi keadaan darurat. Umumnya, pesawat dengan ukuran yang lebih besar akan memiliki lebih banyak material struktural sehingga lebih kuat untuk menahan tekanan di ketinggian.
Artinya, pesawat besar dapat memberikan perlindungan tambahan dalam keadaan darurat, meskipun pada akhirnya semuanya sangat bergantung pada tingkat keparahan keadaan darurat.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Daftar Maskapai Paling Aman di Dunia Tahun 2025
