Jakarta, CNN Indonesia --
Anakonda, ular raksasa endemik yang hidup di sungai-sungai daerah tropis Amerika Selatan, ternyata memiliki ukuran yang stabil atau tidak berubah lebih dari 12 juta tahun. Simak faktanya.
Studi terbaru di Journal of Vertebrate Paleontology mengungkap bahwa anakonda raksasa mampu mempertahankan ukuran purbanya sejak periode Miosen, bahkan ketika banyak hewan raksasa lain punah akibat perubahan iklim dan hilangnya habitat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suhu hangat, rawa-rawa yang luas, dan makanan yang melimpah selama periode Miosen Tengah dan Atas (12,4 juta hingga 5,3 juta tahun yang lalu) memungkinkan banyak spesies hewan tumbuh jauh lebih besar daripada kerabat modern mereka. Namun, sedikit dari hewan raksasa ini yang bertahan hingga saat ini.
Andrés Alfonso-Rojas, penulis studi sekaligus paleontologi vertebrata dari Universitas Cambridge, dalam studi terbarunya menjelaskan bahwa anakonda raksasa mampu bertahan meski suhu menurun dan habitat menyusut. Sementara, kondisi ini justru membuat banyak spesies hewan lain mengalami penyusutan ukuran atau punah.
"Spesies lain seperti buaya raksasa dan kura-kura raksasa telah punah sejak periode Miosen, kemungkinan akibat penurunan suhu global dan penyusutan habitat," kata Alfonso.
"Namun, ular anakonda raksasa bertahan, mereka sangat tangguh," lanjutnya.
Anakonda adalah kelompok ular pemangsa yang termasuk beberapa spesies terberat di dunia saat ini. Anakonda modern umumnya memiliki panjang 4 hingga 5 meter, namun ukuran terbesarnya dapat mencapai hingga 7 meter.
Para ilmuwan tidak meyakini apakah anakonda pernah lebih besar selama periode Miosen, atau apakah mereka selalu berukuran seperti ini.
Untuk memperkirakan ukuran anakonda purba, Alfonso dan rekan-rekannya mengukur 183 tulang belakang anakonda yang menjadi fosil dari setidaknya 32 individu ular yang dikumpulkan di Venezuela.
Mereka juga menggunakan teknik yang disebut rekonstruksi keadaan nenek moyang, untuk memprediksi panjang tubuh anakonda purba berdasarkan karakteristik spesies terkait.
Berdasarkan perhitungan ini, tim menemukan bahwa anaconda memiliki panjang rata-rata sekitar 5,2 meter (17 kaki) saat pertama kali muncul pada masa Miocene 12 juta tahun yang lalu, panjang serupa dengan anaconda modern.
"Ini adalah hasil yang mengejutkan karena kami mengharapkan menemukan ular anakonda purba berukuran tujuh atau delapan meter (23 hingga 26 kaki)," ujar Alfonso.
"Namun, kami tidak memiliki bukti adanya ular yang lebih besar dari periode Miocene ketika suhu global lebih hangat," ungkapnya.
Sampai saat ini, masih belum jelas mengapa anakonda tidak menjadi lebih kecil seiring berjalannya waktu.
Meskipun cuaca hangat dan lahan basah yang melimpah mungkin telah memungkinkan anakonda mencapai ukuran raksasa pada awal sejarah evolusi mereka, suhu yang lebih dingin dan habitat yang menyusut tidak memaksa ular-ular ini untuk mengecil ukurannya sebagai bentuk adaptasi.
Hal ini menunjukkan bahwa faktor-faktor tersebut bukanlah alasan utama, mengapa ular-ular ini tetap berukuran besar selama ribuan tahun berikutnya, seperti yang ditulis para peneliti dalam studi tersebut.
Para peneliti juga mengatakan bahwa interaksi predator-mangsa kemungkinan besar tidak memainkan peran utama dalam mempertahankan ukuran tubuh ular-ular tersebut.
Ketiadaan persaingan untuk makanan mungkin memungkinkan ular-ular tersebut tumbuh hingga ukuran saat ini. Namun, mereka tidak menjadi lebih kecil ketika predator lain masuk ke Amerika Selatan.
Selama periode Pliosen (5,3-2,6 juta tahun yang lalu) dan Pleistosen (2,6 juta-11.700 tahun yang lalu), yang menunjukkan bahwa ketersediaan makanan bukanlah faktor utama dalam ukuran raksasa anakonda.
(wpj/dmi)

6 hours ago
1














































