Anggota DPRD Banten: Sekolah Harus Bersih dari Perilaku Menyimpang

23 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Legislator hingga tokoh masyarakat Banten mendukung sikap tegas Gubernur Banten Andra Soni dalam mengevaluasi menyeluruh sistem pengawasan di sekolah guna membersihkan tindakan pelecehan seksual yang merusak masa depan peserta didik.

“Saya sangat setuju. lembaga pendidikan harus benar-benar bersih dari perilaku menyimpang, apalagi yang sampai merugikan anak-anak kita seperti pelecehan seksual. Ini masalah serius,” ujar Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi Banten Rifky Hermiansyah di Serang, Kamis.

Menurut Rifky, sekolah mestinya menjadi ruang yang aman dan mendidik, bukan tempat yang membahayakan fisik dan psikis anak. Ia menekankan pentingnya pembenahan mental tenaga pendidik sebagai langkah awal pencegahan.

“Pendidikan itu bukan hanya soal ilmu, tapi juga soal keteladanan. Kalau tenaga pendidiknya saja punya mental yang menyimpang, bagaimana siswa bisa tumbuh dengan baik?” ujar dua menegaskan.

Komisi V DPRD Banten, Rifky, akan sepenuhnya mendukung langkah Gubernur Andra Soni dalam memperkuat sistem pengawasan dan rekrutmen di sekolah. Ia juga mendorong agar evaluasi yang dilakukan tidak hanya menjadi respons sesaat.

“Kami akan kawal agar kebijakan ini tidak berhenti pada reaksi sesaat. Ini momentum besar untuk perbaikan total dunia pendidikan kita,” ujar dia.

Dukungan serupa juga disampaikan tokoh masyarakat Banten, H. Embay Mulya Syarief. Ia menilai langkah Gubernur Banten untuk membersihkan lembaga pendidikan dari praktik kekerasan seksual sebagai tindakan yang tepat dan mendesak.

“Saya sangat mendukung gerakan Pak Gubernur untuk membersihkan dunia pendidikan dari praktik-praktik bejat seperti ini. Ini bukan sekadar pelanggaran, ini kejahatan terhadap masa depan bangsa,” kata Embay.

Menurut Embay, aparat penegak hukum perlu memberikan sanksi tegas dan maksimal terhadap para pelaku sebagai bentuk perlindungan nyata terhadap anak.

“Pelaku pelecehan harus dihukum seberat-beratnya. Ini bukan soal memaafkan, tapi soal melindungi generasi muda kita yang jadi korban,” tegasnya.

Ia juga mengusulkan agar pendidikan agama diperkuat di tingkat SMA dan SMK. Menurutnya, penanaman nilai moral dan akhlak sejak dini menjadi kunci membentengi siswa dari pengaruh negatif.

“Pendidikan agama jangan hanya simbolik. Itu harus jadi instrumen pembentukan akhlak. Kalau kita serius tanamkan nilai-nilai ibadah dan moral sejak di sekolah, insyaAllah anak-anak kita lebih kuat menghadapi pengaruh negatif,” ujarnya.

Dukungan para legislator dan tokoh masyarakat ini memperkuat posisi Pemprov Banten dalam membangun ekosistem pendidikan yang lebih aman dan beradab, seiring dengan meningkatnya kasus kekerasan seksual yang melibatkan tenaga pendidik di berbagai daerah.

sumber : Antara

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |