AS-Saudi Sepakat Proyek Jual Beli Senjata Bernilai Fantastis Rp2.353 T

6 hours ago 2

CNN Indonesia

Rabu, 14 Mei 2025 12:05 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat dan Arab Saudi menandatangani kesepakatan jual beli senjata terbesar dalam sejarah, yakni senilai US$142 miliar atau sekitar Rp2.353 triliun.

Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (13/5), Gedung Putih menyatakan Washington dan Riyadh sepakat bekerja sama di sektor pertahanan yang akan memberikan akses bagi Saudi terhadap belasan perusahaan pertahanan AS.

"Kerja sama pertahanan yang ditandatangani hari ini, yang merupakan terbesar dalam sejarah, adalah demonstrasi jelas dari komitmen kami untuk memperkuat kemitraan," demikian pernyataan Gedung Putih, seperti dikutip Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan kerja sama ini, Saudi bisa mengakses belasan perusahaan AS di berbagai bidang, termasuk pertahanan udara dan rudal, angkatan udara dan ruang angkasa, hingga keamanan maritim.

Reuters sebelumnya melaporkan bahwa Lockheed Martin Corp LMT.N diperkirakan akan menjual pesawat angkut, rudal, dan C-130 sebagai bagian dari kesepakatan.

Meski begitu, hingga kini Reuters belum bisa memastikan berapa banyak kesepakatan jual beli senjata yang ditawarkan dalam kesempatan ini.

Arab Saudi merupakan pembeli terbesar AS di bidang persenjataan. Pada 2017, Presiden AS Donald Trump mengusulkan sekitar US$110 miliar (sekitar Rp1.823 triliun) penjualan senjata ke Riyadh.

Hingga 2018, baru US$14,5 miliar (sekitar Rp240 triliun) penjualan senjata yang telah berjalan dalam kesepakatan kedua negara. Kongres AS saat itu mulai mempertanyakan kesepakatan dengan Saudi sehubungan dengan kasus pembunuhan kontroversial jurnalis Saudi Jamal Khashoggi.

Pemerintahan eks Presiden AS Joe Biden sempat mencoba menyelesaikan kerja sama pertahanan Saudi-AS sebagai bagian dari upaya mendorong normalisasi Saudi dengan Israel. Namun, usaha itu tak berjalan mulus, salah satunya karena operasi militer Saudi di Yaman.

Dalam kesepakatan kerja sama kali ini, Gedung Putih tidak menyebutkan apakah Riyadh akan diizinkan membeli jet F-35 Lockheed, pesawat militer AS yang sangat diidam-idamkan Saudi.

Menurut dua sumber yang diberikan pengarahan soal diskusi, kedua negara telah membahas soal potensi pembelian jet F-35. Kendati demikian, belum jelas apakah Washington akan menyetujuinya.

Israel merupakan satu-satunya sekutu AS di Timur Tengah yang telah memiliki F-35. Jika AS setuju menjualnya kepada Saudi, Riyadh akan jadi negara Timur Tengah kedua yang mengoperasikan jet tempur canggih tersebut.

(blq/dna)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |