ASDP Ungkap Arus Penyeberangan di Lintas Ketapang-Gilimanuk Lebih Merata, Efek WFA?

2 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI — Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Heru Widodo menyebut tren peningkatan arus penyeberangan di lintasan Ketapang (Banyuwangi)–Gilimanuk (Bali) terlihat lebih merata dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Kebijakan work from anywhere sejak 29–31 Desember 2025 memberi ruang bagi masyarakat untuk mengatur waktu perjalanan secara lebih fleksibel, sehingga tidak terkonsentrasi pada satu periode tertentu, sehingga membantu pengelolaan arus penyeberangan tetap lancar, aman dan terkendali," kata Heru dalam keterangannya di Banyuwangi, Jawa Timur, Ahad (28/12/2025).

Menurut Heru, arus penyeberangan di lintasan Jawa–Bali mulai menunjukkan peningkatan menjelang puncak libur akhir tahun. Data operasional ASDP mencatat pergerakan arus balik dari Jawa menuju Bali mulai menguat sejak H+2 Natal, seiring meningkatnya mobilitas masyarakat yang memanfaatkan fleksibilitas perjalanan menjelang malam Tahun Baru 2026.

Ia menyebutkan, berdasarkan data Posko Ketapang, Banyuwangi, pada Jumat (27/12) atau H+2 tercatat sebanyak 226 trip penyeberangan dari Jawa menuju Bali dengan total penumpang mencapai 26.441 orang.

Dari angka tersebut, lanjut Heru, terjadi peningkatan 0,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 26.417 orang.

"Meski kenaikannya relatif tipis, angka ini menunjukkan mulai terbentuknya pola arus balik menjelang pergantian tahun," ujarnya.

Heru juga menyampaikan peningkatan terjadi pada volume kendaraan. Tercatat total kendaraan yang menyeberang dari Ketapang menuju Gilimanuk mencapai 6.593 unit atau naik 1,4 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 6.504 unit.

"Kendaraan roda empat mendominasi arus dengan 2.975 unit, disusul truk logistik sebanyak 1.686 unit, yang menandakan mobilitas masyarakat dan distribusi barang tetap berjalan beriringan di akhir tahun," tutur Heru.

Sekretaris PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Windy Andale menambahkan, pergerakan arus penyeberangan dari Bali menuju Jawa menunjukkan dinamika berbeda. Jumlah penumpang dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Ketapang tercatat sebanyak 27.090 orang atau turun 0,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Namun dari sisi kendaraan justru mengalami peningkatan menjadi 7.530 unit atau naik 1,6 persen dibandingkan realisasi sebelumnya," katanya.

Menurut Windy, untuk menjaga kelancaran layanan di tengah fluktuasi arus penyeberangan Jawa–Bali, ASDP menerapkan pola operasional adaptif.

"Pada kondisi normal, dioperasikan 28 kapal, dan jumlahnya ditingkatkan hingga 34 kapal saat terjadi kepadatan tinggi. Pengaturan ini dilakukan untuk meminimalkan antrean serta menjaga ritme layanan tetap stabil," kata Windy.

sumber : Antara

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |