Asing Tersingkir! Investor Ritel Makin Kuasai Bursa Tanah Air

12 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Tepat satu dekade, jumlah investor ritel mendominasi pasar modal Tanah Air, semakin menyingkirkan posisi asing.

Merujuk data KSEI berikut, investor ritel mengusai pasar modal RI dengan komposisi lebih dari 50%, persentase ini dari tahun ke tahun juga terus naik. Per Juni 2025, porsi asing tersisa 40,37%, meanndai level terendah dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Seiring dengan dominasi retail, jumlah investor pasar modal pun terus meningkat. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat data per Juni 2025 telah mencapai 16,99 juta. Angka ini menunjukkan lonjakan hampir 6 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2019, saat jumlah investor masih sekitar 2,5 juta, sebelum pandemi melanda.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy memaparkan "Sejak pandemi 2020, dominasi komposisi kepemilikan di pasar saham bergeser dari yang sebelumnya mayoritas dimiliki investor asing menjadi investor domestik," ujarnya kepada wartawan, Rabu (23/7/2025).

Ivan melanjutkan "Dengan demikian, basis investor domestik pada pasar modal Indonesia menjadi lebih solid dan dapat menjadi cushion yang lebih baik jika terjadi tekanan eksternal," sebutnya.

Menurutnya, peningkatan kepemilikan investor domestik tidak terlepas dari pertumbuhan investor yang pesat yang didukung oleh edukasi dan literasi keuangan yang meningkat pula.

Irvan mengungkapkan secara khusus, untuk pasar saham komposisi kepemilikan investor domestik semakin mendominasi saat ini, jika dirinci lebih lanjut, komposisi kepemilikan investor ritel yang hampir seluruhnya adalah investor domestik, tercatat sebesar 18,2% per Juni 2025. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan sepuluh tahun yang lalu, tahun 2015 yang sebesar 6,5%.

Sementara itu, pada Juni 2025, komposisi kepemilikan investor institusi domestik juga masih cukup besar, yakni 38,2%, naik dari 30,1% pada 2015. Sisanya, investor asing memegang 43,6% dari total nilai kepemilikan.

"Hal ini menunjukkan bahwa secara total, investor domestik, baik ritel maupun institusi masih mendominasi modal di pasar saham Indonesia," imbuhnya.

Pengaruh investor asing, kaya Irvan, tentunya masih relevan, terutama pada saham berkapitalisasi besar. Namun secara struktural, dominasi investor asing sudah menurun dibanding 10 tahun lalu karena pertumbuhan pesat investor domestik, baik institusi maupun ritel, yang menyokong likuiditas pasar.

"Kami berharap partisipasi yang imbang antara domestic dengan local sehingga dapat terwujud pertumbuhan yang sehat dari pasar modal Indonesia," tuturnya.

Sebagai informasi, per akhir Juni 2025, jumlah investor di pasar modal Indonesia telah mencapai 16,998 juta, dengan sekitar 16,948 juta di antaranya merupakan investor ritel domestik.

Dari total tersebut, rata-rata investor yang aktif bertransaksi setiap hari mencapai sekitar 179 ribu orang. Berdasarkan data kepemilikan, investor ritel domestik menguasai sekitar 18,2% dari total kepemilikan efek di BEI, sementara sisanya masih didominasi oleh investor institusi, baik dari asing maupun domestik.

Meskipun begitu, proporsi kepemilikan investor ritel tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan periode sebelum pandemi, yang saat itu hanya sebesar 10,6%.

Dari sisi aktivitas transaksi, investor ritel domestik menyumbang sekitar 44% dari total transaksi hingga Juni 2025, menjadikan investor ritel sebagai kontribusi terbesar di pasar modal RI.

"Melihat peran penting tersebut, BEI terus mendorong partisipasi investor ritel melalui berbagai kegiatan edukasi baik offline maupun online yang dijalankan bersama berbagai stakeholder, seperti kantor perwakilan BEI di seluruh wilayah Indonesia, duta pasar modal, galeri investasi, serta melalui media sosial untuk menyebarkan informasi terkait pasar modal," pungkasnya.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(tsn/tsn)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |