Jakarta, CNN Indonesia --
Polemik panjang mengenai kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh era Presiden ke-7 RI Joko Widodo kini menemui titik terang. Sebab, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengonfirmasi telah menyelidiki dugaan korupsi terkait Whoosh sejak awal tahun 2025.
"Saat ini sudah pada tahap penyelidikan," ujar Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu saat dikonfirmasi melalui pesan tertulis, Senin (27/10) sore.
KPK mengatakan penyelidikan tersebut masih berproses hingga saat ini. Sejumlah pihak terkait yang tak diungkap identitasnya sudah dimintai keterangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menjelaskan penyelidikan merupakan proses yang tertutup dan rahasia. Untuk itu, dia meminta masyarakat memberi kesempatan tim penyelidik untuk terus bekerja.
"Kita berikan ruang dan kita berikan waktu pada proses penegakan hukum yang sedang berjalan di KPK ini supaya proses-prosesnya bisa betul-betul firm untuk menemukan dalam pencarian terkait dengan informasi ataupun keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh tim," kata Budi di Gedung Merah Putih, Senin malam.
"Sejauh ini tidak ada kendala, jadi memang penyelidikan masih terus berprogres," tandasnya.
Mengenai pembicaraan Whoosh ini, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengaku siap memberikan keterangan kepada KPK. Mahfud menjadi salah satu orang yang membicarakan dugaan mark up Whoosh.
Mahfud menegaskan dirinya siap memberikan keterangan apabila diminta oleh KPK. Akan tetapi, dia menolak jika diminta membuat laporan ke KPK.
"Kalau dipanggil, saya akan datang. Kalau saya disuruh lapor, ngapain. Buang-buang waktu juga," kata Mahfud kepada wartawan di Keraton Yogyakarta, Minggu (26/10).
"Enggak berhak dia (KPK) mendorong, laporan itu enggak ada kewajiban orang melapor," imbuhnya.
Sebelumnya, Mahfud dalam video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya pada 14 Oktober 2025, yakni Mahfud MD Official, mengungkapkan ada dugaan tindak pidana korupsi dalam bentuk penggelembungan anggaran atau mark up di proyek Whoosh.
"Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per satu kilometer kereta Whoosh itu 52 juta dolar Amerika Serikat. Akan tetapi, di China sendiri, hitungannya 17-18 juta dolar AS. Naik tiga kali lipat," katanya.
(ryn/dal)

3 hours ago
1










































