Bangsa Arab dikenal dengan karakter yang mulia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Bangsa Arab sebelum kedatangan Islam tidak sepenuhnya dikenal sebagai bangsa yang jahat. Terdapat karakter-karakter baik yang melekat pada masyarakat Arab pra Islam.
Apa saja? Mengutip sejumlah rujukan seperti Shifat al-‘Arab wa Akhlaqahum dalam laman resmi Prof Raghib as-Sirjani, Mafhum wa Samat al-Jahiliyyah Indal al-‘Arab Dirasah Tarikhiyyah wa Tahliliyyah karya Abdurrazaq Fathani, dan al-Hayah as-Siyasiiyyah wa al-Ijtima’iyyah wa ad-Diniyyah wa al-Fikriyyah fi al-Jahiliyyah karangan Universitas Babel.
Pertama, kejujuran
Bangsa Arab pra-Islam dicirikan oleh kejujuran dan keengganan mereka untuk berbohong. Ini adalah salah satu kualitas terpenting yang membedakan Nabi SAW dan sahabatnya Abu Bakar ash-Shiddiq.
Kedua, kedermawanan
Kedermawanan adalah salah satu sifat yang melekat pada bangsa Arab pra-Islam. Mereka menghormati tamu dengan sambutan yang baik dan makanan, dan mereka biasa menyalakan api di malam hari agar para musafir dapat menemukan rumah mereka.
Ini mereka sebut sebagai "api keramahtamahan." Salah satu tokoh Arab paling terkenal yang namanya dikaitkan dengan kedermawanan adalah Hatim ath-Thai.
BACA JUGA: Warganet Arab Hujat para Imam Eropa yang Temui Presiden Israel, Ternyata Mereka adalah...
Ketiga, kemuliaan
Sebelum Islam, orang Arab menolak untuk hidup dalam kehinaan, bangga dengan kebebasan mereka, dan menolak ketidakadilan.
Keempat, bertetangga dengan baik
Orang Arab melakukan hak tetangga sebagai bagian dari kualitas mulia yang mereka minati, mereka menawarkan perlindungan dan bantuan kepada tetangga mereka dan menganggapnya sebagai bagian dari kehormatan mereka.