Bos BI soal Redenominasi Rupiah: Perlu Timing dan Persiapan Lama

1 week ago 7

CNN Indonesia

Rabu, 12 Nov 2025 15:37 WIB

Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan fokus bank sentral saat ini adalah menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan fokus bank sentral saat ini adalah menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi. (ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S)

Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo buka suara soal redenominasi rupiah. Menurutnya, kebijakan mengubah Rp1.000 menjadi Rp1 itu membutuhkan persiapan yang lama.

Perry mengatakan pihaknya saat ini lebih fokus menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Yang berkaitan dengan redenominasi, tentu saja kami pada saat ini lebih fokus menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi, itu fokusnya adalah seperti itu," kata Perry dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR, dikutip detikfinance, Rabu (12/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apalagi redenominasi memerlukan timing dan persiapan yang lebih lama," sambungnya.

Rencana redenominasi rupiah muncul dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 70 Tahun 2025 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2025-2029

"RUU tentang Perubahan Harga Rupiah (Redenominasi) merupakan RUU luncuran yang rencananya akan diselesaikan pada 2027," bunyi PMK 70/2025 yang ditandatangani Purbaya.

Bank sentral lewat situs resminya menjelaskan redenominasi rupiah adalah penyederhanaan penulisan nilai barang dan jasa yang diikuti pula dengan penyederhanaan penulisan alat pembayaran atau uang.

Penyederhanaan hanya dilakukan dengan menghilangkan sejumlah angka nol di uang. Redenominasi tidak mengubah nilai dari uang tersebut.

[Gambas:Video CNN]

(fby/sfr)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |