Bos Danantara Buka Suara Soal Peluang Ikut Merger GoTo-Grab

1 hour ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia — CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Roeslani angkat bicara mengenai potensi keterlibatan Danantara dalam rencana merger antara Grab dan GoTo yang belakangan ramai dibahas. Dia menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu perkembangan resmi dari kedua perusahaan.

Rosan menjelaskan bahwa proses pembahasan merger saat ini sepenuhnya berada di tangan Grab dan GoTo. "Kita serahkan kepada prosesnya, Grab dan GoTo sedang berjalan. Mereka menyampaikan ke kita, terbuka juga untuk Danantara untuk berpartisipasi," ujarnya usai Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta, Jumat (28/11/2025).

Meski demikian, Rosan menegaskan bahwa Danantara tidak akan tergesa-gesa mengambil keputusan sebelum mengetahui lebih jelas bentuk kerja sama maupun penggabungan yang tengah dirumuskan. "Kita bilang lihat dulu proses mereka seperti apa," katanya.

Ia juga menekankan bahwa kepentingan para pengemudi ojek online (ojol) menjadi prioritas utama Danantara. "Yang penting adalah kesejahteraan ojol ini juga baik. Kalau Danantara masuk, kesejahteraan ojol yang utama bagi kami," tegas Rosan.

Lebih lanjut, Rosan menyatakan bahwa pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses dan skema kerja sama kepada Grab dan GoTo, termasuk jika nantinya berbentuk penggabungan bisnis maupun format lainnya. "Kami persilakan Grab dan GoTo berjalan dengan proses kerja samanya atau bentuk apa pun, penggabungan atau apa, kita serahkan kepada mereka," ujarnya.

Terkait potensi valuasi atau nilai transaksi yang mungkin muncul jika Danantara ikut berpartisipasi, Rosan kembali menegaskan sikap menunggu.

Sebagai informasi, sejak tahun 2024, isu merger Gojek dan Grab mulai beredar, dan muncul lagi pada Mei lalu. Pada tahun ini, Danantara disebut-sebut dalam pusaran informasi mengenai aksi korporasi tersebut.

Kabar merger kedua perusahaan kembali santer ketika Istana membenarkan rencana aksi korporasi antara GOTO dan Grab.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan bahwa pemerintah tengah membahas penyempurnaan Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojek online (ojol). Di dalam pembahasan pemerintah dan para pemangku kepentingan juga berbicara soal rencana penggabungan antara Grab dan GOTO.

Sementara itu, kabar merger mengangkat saham GOTO dari level 55. Pada perdagangan hari ini, Jumat (28/11/2025), GOTO ditutup turun 1,54% ke level 64. 

(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |