Buntut Tindak Keras Demo Mahasiswa, Eks PM Bangladesh Divonis Mati

2 hours ago 5
CNBC Indonesia News Foto News

Foto Internasional

Reuters,  CNBC Indonesia

18 November 2025 05:30

Seorang pria memegang poster di depan pengadilan yang menuntut hukuman mati menjelang putusan atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan atas tindakan keras mematikan terhadap protes mahasiswa pada tahun 2024 terhadap Perdana Menteri terguling Sheikh Hasina, di Dhaka, Bangladesh, 17 November 2025. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

Seorang pria memegang poster di depan pengadilan yang menuntut hukuman mati menjelang putusan atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan atas tindakan keras mematikan terhadap protes mahasiswa pada tahun 2024 terhadap Perdana Menteri terguling Sheikh Hasina, di Dhaka, Bangladesh, 17/11/2025. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

Seorang pria memegang poster di depan pengadilan yang menuntut hukuman mati menjelang putusan atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan atas tindakan keras mematikan terhadap protes mahasiswa pada tahun 2024 terhadap Perdana Menteri terguling Sheikh Hasina, di Dhaka, Bangladesh, 17 November 2025. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

Pengadilan Bangladesh menjatuhkan hukuman mati kepada mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina. Ia dinyatakan bersalah atas kejahatan terhadap kemanusiaan. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain/Foto File

Seorang pria memegang poster di depan pengadilan yang menuntut hukuman mati menjelang putusan atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan atas tindakan keras mematikan terhadap protes mahasiswa pada tahun 2024 terhadap Perdana Menteri terguling Sheikh Hasina, di Dhaka, Bangladesh, 17 November 2025. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

Bangladesh berada dalam suasana tegang menjelang putusan, dengan setidaknya 30 ledakan bom rakitan dan 26 kendaraan dibakar. REUTERS/Abdul Goni

Seorang pria memegang poster di depan pengadilan yang menuntut hukuman mati menjelang putusan atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan atas tindakan keras mematikan terhadap protes mahasiswa pada tahun 2024 terhadap Perdana Menteri terguling Sheikh Hasina, di Dhaka, Bangladesh, 17 November 2025. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

Hasina dituduh memerintahkan penumpasan mematikan terhadap aksi protes mahasiswa pada Juli-Agustus 2024, yang menurut laporan PBB menewaskan hingga 1.400 orang dan melukai ribuan lainnya. REUTERS/Athit Perawongmetha/Foto Arsip

Seorang pria memegang poster di depan pengadilan yang menuntut hukuman mati menjelang putusan atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan atas tindakan keras mematikan terhadap protes mahasiswa pada tahun 2024 terhadap Perdana Menteri terguling Sheikh Hasina, di Dhaka, Bangladesh, 17 November 2025. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

Jaksa menyebut bukti menunjukkan adanya komando langsung dari Hasina agar aparat menggunakan kekuatan mematikan untuk meredam demonstrasi terbesar sejak perang kemerdekaan 1971. REUTERS/Johanna Geron/Foto File

Seorang pria memegang poster di depan pengadilan yang menuntut hukuman mati menjelang putusan atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan atas tindakan keras mematikan terhadap protes mahasiswa pada tahun 2024 terhadap Perdana Menteri terguling Sheikh Hasina, di Dhaka, Bangladesh, 17 November 2025. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

Melalui pernyataan tertulis, Hasina mengecam putusan tersebut berat sebelah dan bermotif politik. REUTERS/Wolfgang Rattay/Foto File

Seorang pria memegang poster di depan pengadilan yang menuntut hukuman mati menjelang putusan atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan atas tindakan keras mematikan terhadap protes mahasiswa pada tahun 2024 terhadap Perdana Menteri terguling Sheikh Hasina, di Dhaka, Bangladesh, 17 November 2025. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

Ia menegaskan dirinya tidak takut menghadapi proses hukum di pengadilan yang benar, di mana bukti dapat diuji secara adil. Pengacara Hasina yang ditunjuk negara sebelumnya menyatakan bahwa seluruh dakwaan tidak berdasar dan meminta pembebasannya. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain/Foto File


Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |