Jakarta, CNBC Indonesia-Penerimaan perpajakan diperkirakan tidak akan mencapai target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Total target adalah Rp2.490,9 triliun, sementara realisasinya diperkirakan Rp2.387 triliun.
Data ini dikutip CNBC Indonesia, Senin (7/7/2025) berdasarkan Laporan Pemerintah tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Semester I 2025.
Dalam penjelasannya, disebutkan jika situasi 2025 penuh tekanan. Kinerja perpajakan dipengaruhi oleh proyeksi ekonomi nasional, fluktuasi harga komoditas utama, implementasi reformasi perpajakan, kebijakan perbaikan administratif, serta upaya pengawasan terhadap kepatuhan wajib pajak.
Adapun realisasi hingga semester I adalah Rp978,3 triliun atau hanya 39,3% dari target APBN. Semester II diperkirakan ada peningkatan dengan tambahan Rp1.409 triliun.
Pemerintah memperkirakan komponen yang cukup jauh dari target adalah pajak penghasilan (PPh), yaitu Rp1.041,6 triliun dengan target sebelumnya Rp1.209,3 triliun.
Begitu juga dengan PPN dan PPnBM, dari target Rp945,1 triliun diperkirakan terealisasi Rp895,9 triliun.
Rendahnya penerimaan pajak tak terlepas dari beberapa faktor. Antara lain restitusi yang tinggi, harga komoditas melemah dan batalnya kenaikan tarif PPN menjadi 12%. Sistem pajak terbaru yaitu coretax belum mampu menggenjot penerimaan lebih tinggi.
Cukai yang memberikan andil besar terhadap penerimaan ternyata mulai lesu. Pemerintah memperkirakan realisasinya Rp228,7 triliun atau di bawah target Rp244,2 triliun.
Berikut selengkapnya:
Foto: Doc Kemenkeu
APBN 2025
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: APBN Kantongi Rp 33,39 T Pajak Kripto-Pinjol di Akhir Januari