FBI Tangkap Tersangka Pengeboman Klinik Kesuburan AS

1 day ago 2

CNN Indonesia

Kamis, 05 Jun 2025 04:30 WIB

Tersangka bernama Daniel Jongyon Park, 32 tahun, ditangkap pada Selasa malam (3/6) di Bandara Internasional John F. Kennedy di New York Ilustrasi. Tersangka bernama Daniel Jongyon Park, 32 tahun, ditangkap pada Selasa malam (3/6) di Bandara Internasional John F. Kennedy di New York (Foto: AFP/GABRIEL OSORIO)

Jakarta, CNN Indonesia --

FBI menangkap tersangka yang diduga menyediakan bahan kimia untuk membuat bahan peledak yang digunakan dalam serangan bom di sebuah klinik kesuburan di California pada Mei lalu.

Tersangka bernama Daniel Jongyon Park, 32 tahun, ditangkap pada Selasa malam (3/6) di Bandara Internasional John F. Kennedy di New York saat ia kembali dari Polandia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jaksa Agung AS Bill Essayli mengatakan dalam konferensi pers pada Rabu bahwa Park mengirimkan 180 pon amonium nitrat kepada Guy Bartkus, yang meledakkan American Reproductive Centers di Palm Springs. Essayli mengungkap Park memesan tambahan 90 pon yang dikirimkan secara terpisah kepada Bartkus.

Kemudian, Bartkus mengemudikan mobil yang berisi bom ke klinik pada 17 Mei dan meledakkannya, menewaskan dirinya sendiri, melukai beberapa orang, dan menghancurkan klinik serta bangunan-bangunan di sekitarnya.

Petugas tanggap darurat mengatakan mereka berhasil masuk ke klinik yang runtuh dan menyelamatkan embrio pasien serta memulihkan aliran listrik ke inkubator embrio.

Essayli menyebut ledakan tersebut sebagai serangan teroris.

Park dituduh memberikan dan berusaha memberikan dukungan material kepada seorang teroris. Dia dijadwalkan akan hadir dalam sidang perdana pada Rabu di Pengadilan Distrik AS di Brooklyn, New York.

Essayli mengatakan amonium nitrat adalah bahan baku peledak yang dapat digunakan untuk membuat bom rakitan.

"Park memiliki resep bahan peledak yang mirip dengan ledakan Oklahoma City," kata Akil Davis, Direktur FBI yang bertanggung jawab atas kantor lapangan Los Angeles, melansir CNN, Rabu (5/6).

Davis mengatakan bahwa Park dan Bartkus memiliki ideologi serupa. Menurutnya Park berusaha merekrut orang lain dengan ideologi yang sama dalam sebuah forum online sejak 2016.

Ia menduga Bartkus bukan salah satu rekrutan Park, melainkan berkomunikasi dengan Park mengenai keyakinan mereka yang serupa.

Essayli mengatakan keduanya diyakini menargetkan klinik kesuburan karena ideologi anti-pro-life mereka.

"Mereka tidak percaya bahwa kehidupan baru seharusnya diciptakan," ujar dia.

Davis mengatakan Park terbang ke Polandia pada 21 Mei, atau empat hari setelah insiden tersebut. Ia kemudian ditahan oleh otoritas Polandia pada 30 Mei, kemudian dideportasi ke AS.

"Kita harus berupaya mencegah hal seperti ini terjadi lagi," kata Davis. "Kita ingin mengetahui segala hal tentang ideologi yang terlibat dalam hal ini. Kita perlu mengetahui segala hal yang bisa kita ketahui tentang siapa pun yang membantu hal ini. Kita perlu menjaga keamanan komunitas kita."

(dmi/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |