REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK — Pemerintah Kota Depok memperkuat upaya inklusivitas melalui dukungan terhadap Festival Kreasi Inklusi Indonesia (FKII) 2025 yang digelar di Alun-alun Timur Kota Depok. Acara dalam rangka Hari Disabilitas Internasional ini menjadi momentum untuk memperluas ruang partisipasi penyandang disabilitas.
Kepala Dinas Sosial Kota Depok Devi Maryori mengatakan, kegiatan tersebut dapat memperkuat ekosistem layanan disabilitas di daerahnya. “Festival ini bukan hanya hiburan. Ini adalah upaya nyata bahwa kreativitas tidak mengenal batas. Kota Depok berkomitmen memperluas ruang partisipasi, memperkuat ekosistem pelayanan disabilitas, serta menyediakan kesempatan yang sama bagi seluruh warga,” kata Devi dalam keterangannya pada Ahad (7/12/2025).
Menurut Devi, kota maju adalah kota yang menyediakan ruang aman dan ramah bagi seluruh warganya, termasuk penyandang disabilitas. Ia menyebut Pemkot Depok terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai lembaga, komunitas, dunia usaha, dan organisasi pemberdayaan disabilitas guna memperkuat layanan yang ada.
Devi menilai FKII 2025 menjadi momentum untuk menegaskan komitmen Depok sebagai kota ramah inklusi. “Kegiatan ini momentum penting memperkuat komitmen Kota Depok sebagai kota ramah inklusi dan tempat tumbuhnya kreativitas tanpa batas bagi seluruh warga, termasuk penyandang disabilitas,” ujarnya.
Penyelenggaraan FKII 2025 selaras dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas serta Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2019 yang mengatur pemenuhan dan perlindungan hak penyandang disabilitas.
Festival ini menampilkan konser musik, festival seni, pameran kreativitas, dan bazar UMKM yang diikuti ribuan pengunjung.
Project Manajer FKII 2025 Indah Mega mengatakan tema “Satu Panggung, Seribu Cerita: Dari Kota Depok, Bakti untuk Indonesia Inklusi”m menggambarkan ruang kolaborasi dan perjumpaan berbagai komunitas. “Kami melihat bahwa talenta dan kontribusi tidak dibatasi oleh kondisi fisik, sensorik, maupun intelektual, yang membatasi hanyalah ketika tidak ada ruang,” ujar Mega.
Ketua Umum Yayasan Rumah Pengembangan dan Pemberdayaan Disabilitas (YRPPD) Tb. Yosep mengatakan pihaknya siap membantu pengembangan bakat dan pemberdayaan penyandang disabilitas. “Mari wujudkan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas sebagai bagian dari pembangunan sosial yang berkelanjutan,” kata Yosep.
FKII 2025 didukung sejumlah institusi, antara lain Komisi Nasional Disabilitas (KND), Polrestra Depok, Kodim 0508/Depok, DKUM, Bakesbangpol, DLHK, Disporyata, Oriskin, Tirta Asasta Depok, Tabu Tabu, Terra, Bank BJB, dan Sanqua.

6 hours ago
3













































