Grup Astra Caplok Saham MMLP, Apa Tujuannya?

6 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Grup Astra mengumumkan akan mengakuisisi perusahaan pergudangan PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP).

PT. Astra International Tbk. (ASII), melalui entitas anaknya, PT Saka Industrial Arjaya akan melakukan akuisisi saham perusahaan pergudangan PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) sebesar 83,67%.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), penyelesaian aksi korporasi tersebut berdasarkan perjanjian bersyarat yang telah disepakati pada tanggal 21 Juli 2025.

"Berdasarkan Perjanjian Bersyarat, SIA berencana untuk membeli saham milik Para Penjual yang mewakili kurang lebih 83,67% dari modal ditempatkan dan disetor MMLP," tulis manajemen, Selasa (22/7).

Dengan adanya transaksi tersebut SIA akan menjadi pengendali baru dari MMLP dan akan melaksanakan Penawaran Tender Wajib sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan OJK No. 9/POJK.04/2018 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka dan ketentuan di bidang pasar modal yang berlaku.

Lantas, Bagaimana Kinerja Keuangan MMLP? 

Jika melihat kinerja keuangan terbaru per kuartal I/2025, MMLP bisa dibilang mengalami tekanan. Laba bersih kuartalan tercatat sebesar Rp20,7 miliar, turun dari Rp29,7 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pelemahan ini disebabkan oleh menurunnya tingkat hunian gudang serta beban operasional yang meningkat.

Secara historis, kinerja MMLP dalam lima tahun terakhir juga menunjukkan pola yang fluktuatif, baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih.

Pendapatan tahunan bergerak di kisaran Rp317 miliar hingga Rp348 miliar, tanpa tren pertumbuhan yang jelas. Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk juga naik turun, bahkan sempat membukukan kerugian besar sebesar Rp152 miliar pada 2020. Namun sejak 2021, perusahaan berhasil menunjukkan pemulihan bertahap, dengan laba naik menjadi Rp199 miliar, sempat menurun di 2023, lalu pulih kembali menjadi Rp242 miliar pada 2024.

Kalau laba-nya turun, lantas apa yang membuat ASII mau mengakuisisi?

Melihat dari kinerja keuangan sebenarnya ada beberapa hal yang membuat MMLP ini menarik untuk diakuisisi oleh ASII.

Pertama, adalah likuiditas MMLP yang melimpah, terpantau dari kas dan setara kas per kuartal I/2025 mencapai Rp230,18 miliar, naik lebih dari dua kali lipat dari posisi akhir tahun lalu.

Sementara utang jangka pendek turun dari Rp119,9 miliar jadi Rp115,19 miliar. Posisi ini dibandingkan kas yang ready, hanya sekitar setengahnya, artinya perusahaan sebenarnya bisa saja melunasi utang ini kapan saja.

Kedua, MMLP ini punya arus yang bisa dibilang bagus, arus kas dari operasional tetap positif, sampai akhir Maret lalu tercatat Rp37,36 miliar, nilai ini lebih banyak dari beban operasionalnya, yang terdiri dari pembayaran untuk gaji, perpajakan, utilitas, sampai outsourcing dan lain-lain nilainya Rp26,72 miliar.

Ketiga, sinergi antara bisnis ASII dan MMLP. Pada dasarnya, akuisisi bisnis pergudangan ini membuka peluang sinergi yang kuat bagi Grup Astra.

Dengan portofolio bisnis yang luas, mulai dari otomotif, agribisnis, logistik, hingga e-commerce. Astra membutuhkan infrastruktur rantai pasok dan distribusi yang andal. Masuknya MMLP ke dalam ekosistem Astra memungkinkan optimalisasi logistik dan efisiensi biaya distribusi, terutama dalam mendukung operasional anak-anak usaha Astra.

Selain itu, sinergi ini juga membuka peluang ekspansi bisnis logistik terpadu milik Astra ke sektor-sektor baru dengan memanfaatkan jaringan gudang MMLP yang tersebar strategis.

Skenario Harga Akuisisi MMLP oleh ASII

Sejauh ini memang belum diketahui harga pasti dari perjanjian akuisisi ini, tetapi posisi MMLP per akhir sesi I Selasa (22/7/2025) di harga Rp570 per lembar, setara dengan Price to Book Value (PBV) di 0,84 kali.

Sekilas PBV di bawah satu kali terlihat murah, tapi sebenarnya tidak se-sesederhana itu. Kalau melihat profitnya yang cenderung naik turun, dan sekarang ini cenderung melambat, MMLP belum bisa dibilang murah.

Seperti terlihat pada grafik di bawah ini, menurut Simply Wall Street, saham MMLP jika dibandingkan dengan peers-nya belum terlalu murah. Mungkin bisa dibilang, sedikit dekat dengan harga wajar di rara-rata PBV 0,8 kali.

Komparasi Valuasi MMLP Vs PeersFoto: Simply Wall St
Komparasi Valuasi MMLP Vs Peers

Namun, yang menarik adalah posisi harga MMLP terkini itu slightly lebih murah kalau dibandingkan harga IPO satu dekade lalu di Rp585 per lembar. Secara historis, MMLP bahkan pernah mencapai posisi tertinggi di level Rp825 per lembar, menggambarkan PBV 1,41 kali.

Jika dengan skenario, ASII beli di harga saat ini, modal yang dibutuhkan akan berkisar Rp3,3 triliun.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected] 

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut. 

(tsn/tsn)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |