Gula Darah Anjlok? Dokter Penyakit Dalam di RS Ini Standby 24 Jam

19 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Selama ini, banyak orang mengira diabetes hanya berbahaya saat gula darah tinggi, padahal kadar gula yang terlalu rendah (hipoglikemia) juga bisa menjadi kondisi gawat darurat yang tidak bisa ditangani di rumah. Penanganan cepat dan tepat perlu segera didapat untuk menangani kondisi ini. 

Adapun di layanan Emergency 24 jam Mayapada Hospital Jakarta Selatan, yang berstandar internasional, didukung Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang siaga, standby, dan berada di rumah sakit selama 24 jam.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Herry Nursetiyanto, Sp.PD-KEMD, FINASIM, mengatakan, Hipoglikemia terjadi saat kadar gula darah turun di bawah 70 mg/dL.

"Kondisi ini lebih berisiko dialami penderita diabetes yang menggunakan insulin atau obat penurun gula tertentu, terutama jika dosis tidak tepat, makan terlambat, atau aktivitas fisik terlalu berat. Faktor lain seperti konsumsi alkohol juga dapat memicu hipoglikemia," ungkap dia, dikutip Kamis (31/7/2025).

Kondisi ini bisa terjadi kapan saja dengan gejala meliputi lemas, gemetar, keringat dingin, jantung berdebar, pusing, bicara pelo, penglihatan kabur, dan jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan kejang, kehilangan kesadaran, kerusakan otak, hingga kematian. Oleh karena itu, hipoglikemia dianggap sebagai kondisi medis darurat, terutama bila penderita tidak mampu mengenali atau merespons gejala awal. 

Lebih lanjut, dr. Hariadi Wiroto, Sp.PD, FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Mayapada Hospital Jakarta Selatan menekankan, Hipoglikemia tidak bisa ditangani hanya dengan menunggu, terutama jika penderita tidak sadar.

"Pertolongan pertama bisa dilakukan dengan memberikan glukosa oral (seperti permen manis atau jus) pada gejala ringan, tapi bila tidak membaik, segera cari bantuan medis," tambah dr. Hariadi.

Jika gejala bahaya terjadi, segera bawa ke layanan Emergency 24 jam Mayapada Hospital Jakarta Selatan untuk ditangani oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang siap siaga selama 24 jam. Rumah sakit ini didukung oleh Dokter Spesialis Anestesi yang standby untuk menangani kasus yang membutuhkan tindakan bedah atau perawatan intensif. Hubungi call center 150990 atau gunakan fitur emergency call di aplikasi MyCare Mayapada Hospital.

Hospital Director Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Fiktorius Kuludong, MM mengatakan, kondisi gawat darurat dapat berkembang sangat cepat dan membutuhkan respons medis yang tepat waktu dan terkoordinasi.

"Oleh karena itu, tim dokter spesialis dan subspesialis kami siaga 24 jam, baik di layanan poliklinik pukul 08.00 WIB hingga 21.00 WIB, dan pada malam hari dari pukul 20.00 WIB hingga 08.00 WIB, untuk memberikan penanganan tepat tanpa jeda waktu," jelas dr. Fiktorius.

Dia menambahkan, seluruh layanan emergency Mayapada Hospital Jakarta Selatan juga telah berstandar internasional mengacu pada akreditasi Joint Commission International (JCI).

"Selain itu, kami selalu memastikan keselamatan pasien (patient safety) dan kenyamanan pasien (patient experience), didukung fasilitas yang lengkap, serta mengedepankan pendekatan yang berpusat pada pasien (patient-centered care)," jelas dr. Fiktor.

Langkah pencegahan diabetes juga dapat dimulai dengan pemeriksaan gula darah GRATIS di Sugar Clinic Mayapada Hospital Jakarta Selatan yang menyediakan layanan skrining risiko prediabetes/diabetes dengan AI, pemeriksaan gula darah, konsultasi dengan Dokter, manajemen diabetes yang komprehensif untuk menjaga metabolisme sehat.

Informasi layanan kesehatan Mayapada Hospital dapat dibaca dalam fitur Health Articles & Tips di MyCare. Ada pula fitur Personal Health yang terhubung dengan Google Fit atau Health Access untuk menghitung jumlah langkah kaki, jumlah kalori terbakar, detak jantung, dan BMI. Unduh aplikasi MyCare sekarang, dan kumpulkan reward point untuk potongan harga layanan di seluruh unit Mayapada Hospital. 


(bul/bul)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Bolehkah Penderita Diabetes Makan Kurma? Ini Kata Riset

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |