Hampir 90 Persen Wilayah Gaza Dicaplok Israel

5 hours ago 2

Asap dan api meletus akibat serangan udara Israel di Kota Gaza, Senin 21 Juli 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Pasukan Israel untuk pertama kalinya pada Senin merangsek ke daerah-daerah di pusat kota Gaza di mana beberapa kelompok bantuan bermarkas. Hal ini tampaknya merupakan upaya terbaru untuk membelah wilayah Palestina dengan koridor militer.

Puluhan ribu orang mencari perlindungan di Deir al-Balah selama gelombang pengungsian massal yang berulang kali terjadi di Gaza. Koordinator kemanusiaan PBB mengatakan 87,8 persen wilayah Gaza kini berada di bawah perintah evakuasi atau berada di dalam zona militer Israel. 

“Hal ini menyebabkan 2,1 juta warga sipil terhimpit di 12 persen wilayah Jalur Gaza yang terfragmentasi, di mana layanan-layanan penting tidak berfungsi.”

Israel telah mengambil alih sebagian besar wilayah Gaza dan membagi wilayah tersebut dengan koridor yang membentang dari perbatasan hingga laut sebagai upaya untuk menekan Hamas agar melepaskan lebih banyak sandera.

Deir al-Balah adalah satu-satunya kota Gaza yang belum pernah mengalami operasi darat besar-besaran atau mengalami kehancuran luas dalam 21 bulan perang, sehingga menimbulkan spekulasi bahwa kelompok Hamas menyandera sejumlah besar orang di sana. Kelompok utama yang mewakili keluarga sandera mengatakan mereka “terkejut dan khawatir” dengan serangan tersebut dan menuntut jawaban dari para pemimpin Israel.

Israel mengatakan perebutan wilayah di Gaza bertujuan untuk menekan Hamas agar melepaskan sandera, namun hal ini menjadi perdebatan utama dalam perundingan gencatan senjata yang sedang berlangsung.

Sementara itu, badan pangan PBB menuduh pasukan Israel menembaki kerumunan warga Palestina yang mencari bantuan kemanusiaan pada akhir pekan. Kementerian Kesehatan Gaza menyebutnya sebagai salah satu serangan paling mematikan terhadap pencari bantuan dalam perang yang telah menyebabkan wilayah tersebut berada di ambang kelaparan.

Sebagai tanda frustrasi internasional terbaru, Inggris, Perancis dan 23 negara sekutu Barat lainnya mengeluarkan pernyataan yang mengatakan “perang di Gaza harus diakhiri sekarang.” Mereka mengkritik keras pembatasan bantuan kemanusiaan yang dilakukan Israel dan menyerukan pembebasan 50 sandera yang tersisa di Gaza.

Wartawan Associated Press mendengar ledakan dan melihat asap mengepul dari beberapa bagian kota yang diperintahkan untuk dievakuasi pada hari Minggu. Pejabat militer Israel, yang berbicara tanpa menyebut nama sesuai dengan peraturan, mengatakan ini adalah pertama kalinya pasukan darat beroperasi di daerah tersebut.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |