Houthi Serang Israel Pakai Rudal Hipersonik 'Palestine 2'

6 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Kelompok Houthi di Yaman kembali menyerang Israel dengan menargetkan Bandara Internasional Ben Gurion menggunakan rudal balistik hipersonik jenis 'Palestine 2', Selasa (22/7).

Ini menjadi serangan kedua ke bandara utama Israel dalam dua hari terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilansir dari The Times of Israel, juru bicara militer Houthi, Yarya Saree, menyatakan bahwa rudal tersebut diluncurkan sebagai balasan atas serangan drone Israel sehari sebelumnya yang menghantam infrastruktur militer Houthi di pelabuhan Hodeida, wilayah yang dikuasai kelompok tersebut.

Militer Israel (IDF) mengeklaim rudal berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara.

Serangan itu sempat memicu sirene peringatan di sejumlah kota di wilayah tengah Israel, dan membuat ratusan ribu warga berlarian ke tempat perlindungan pada dini hari.

Tak ada laporan korban jiwa atau kerusakan akibat serangan ini.

Sehari sebelumnya, Houthi juga mengeklaim telah meluncurkan drone ke wilayah Israel, namun berhasil dihancurkan oleh pasukan pertahanan udara Israel.

IDF menyebut serangan drone itu terjadi beberapa jam setelah Angkatan Udara Israel menggempur pelabuhan Hodeida.

Menurut pernyataan militer Israel, serangan udara itu menghancurkan "infrastruktur militer rezim teror Houthi" yang sebelumnya telah berulang kali coba diperbaiki oleh kelompok tersebut, menyusul rangkaian serangan rudal dan drone ke Israel.

Senin lalu menandai serangan ke-13 Israel untuk melancarkan operasi militer ke wilayah Yaman, yang berjarak sekitar 1.800 kilometer dari Israel.

Kelompok Houthi, yang dikenal dengan slogan "Kematian bagi Amerika, Kematian bagi Israel, dan Kutukan atas Yahudi," mulai melancarkan serangan terhadap Israel dan jalur pelayaran internasional sejak November 2023, sebulan setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.

Lalu lintas di Laut Merah, salah satu jalur perdagangan minyak dan komoditas utama dunia, mengalami penurunan signifikan akibat serangan-serangan terhadap kapal yang diklaim Houthi memiliki kaitan dengan Israel.

Meski sempat mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat pada Mei untuk menghentikan serangan terhadap kapal-kapal AS, kelompok tersebut kembali meningkatkan intensitas serangan laut bulan ini, termasuk menghancurkan dua kapal dan menewaskan beberapa pelaut.

Kelompok Houthi menghentikan serangan ketika gencatan senjata antara Israel dan Hamas diberlakukan pada Januari 2025.

Saat itu, mereka telah menembakkan lebih dari 40 rudal balistik serta puluhan drone dan rudal jelajah ke wilayah Israel, termasuk serangan pada Juli 2024 yang menewaskan satu warga sipil dan melukai beberapa lainnya di Tel Aviv.

Serangan itu memicu serangan balasan pertama Israel ke wilayah Yaman.

Sejak Israel melanjutkan serangan militernya terhadap Hamas di Gaza pada 18 Maret lalu, Houthi tercatat telah meluncurkan 63 rudal balistik dan sebanyak 15 drone ke arah Israel.

Beberapa rudal di antaranya dilaporkan jatuh sebelum mencapai target.

(zdm/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |