Jakarta, CNN Indonesia --
Hampir setiap rumah modern kini memiliki microwave di dapur. Alat ini jadi penyelamat saat ingin memanaskan makanan sisa, mencairkan daging beku, atau sekadar menghangatkan kopi yang sudah dingin.
Praktis, cepat, dan efisien, tiga alasan utama mengapa banyak orang mengandalkannya di tengah rutinitas yang serba sibuk.
Namun, di balik kepraktisannya, tak sedikit yang masih ragu. Ada yang khawatir radiasi dari microwave bisa membahayakan tubuh, ada pula yang percaya makanan yang dipanaskan dengan alat ini kehilangan kandungan gizinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekhawatiran semacam ini sering muncul, apalagi karena kata radiasi sendiri terdengar menakutkan.
Padahal, teknologi di balik microwave tidak seseram yang dibayangkan. Prinsip kerjanya berbeda jauh dari radiasi berbahaya seperti sinar-X atau radiasi nuklir.
Justru, dengan cara kerja yang unik, microwave bisa memanaskan makanan tanpa harus membuatnya gosong di luar tapi masih dingin di dalam.
Lalu, apa yang benar-benar terjadi pada makanan ketika dipanaskan menggunakan microwave? Berikut penjelasannya, melansir Very Well Health:
1. Gelombang elektromagnetik bikin panas
Di dalam microwave terdapat magnetron, alat yang mengubah energi listrik menjadi gelombang elektromagnetik. Gelombang inilah yang membuat partikel-partikel di dalam makanan bergetar dan menghasilkan panas.
Dari proses inilah makanan bisa matang atau hangat hanya dalam hitungan menit.
2. Molekul air jadi sasaran utama
Microwave paling banyak memengaruhi molekul air. Karena itu, makanan tinggi kadar air seperti sayur atau sup lebih cepat panas dibandingkan makanan kering.
Meski begitu, lemak dan gula juga bisa ikut menyerap panas dari gelombang tersebut.
3. Panas menyebar dari luar ke dalam
Proses pemanasan di microwave terjadi lewat konduksi, yaitu perpindahan panas dari bagian luar ke bagian dalam makanan. Itulah sebabnya, makanan padat atau berukuran besar perlu diaduk atau dibalik agar panasnya merata dan tidak ada bagian yang masih dingin.
4. Tekstur makanan bisa berubah
Pemanasan yang terlalu lama dapat mengubah tekstur makanan. Air di dalam bahan makanan akan berubah menjadi uap, membuat makanan tinggi air seperti sayuran menjadi lembek.
Sebaliknya, makanan yang kering bisa menjadi keras atau terlalu kering jika terlalu lama dipanaskan.
5. Nutrisi lebih terjaga
Berbeda dari anggapan banyak orang, memanaskan makanan dengan microwave justru bisa membantu mempertahankan nutrisi. Proses pemanasan yang singkat membuat vitamin dan mineral lebih terjaga dibanding metode seperti merebus atau menggoreng.
Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa microwave dapat meningkatkan kadar antioksidan dan pati resisten pada makanan tertentu.
Secara umum, penggunaan microwave aman dan efisien asalkan dilakukan dengan benar. Gunakan wadah yang tahan panas, hindari aluminium foil, dan jangan memanaskan makanan terlalu lama.
Dengan cara yang tepat, microwave bukan hanya alat praktis, tapi juga bisa membantu Anda tetap menikmati makanan yang lezat dan bergizi.
(tis/tis)

1 hour ago
1














































