Jangan Dimakan, 6 Makanan Ini Bisa Rusak Daya Tahan Tubuh Kamu

3 hours ago 2
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Cuaca sedang tak ramah saat ini. Tak heran jika penyakit musiman seperti flu berdatangan.

Untuk mencegahnya, Anda harus menjaga daya tahan tubuh tetap kuat.

Ada banyak cara untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap prima. Salah satunya dengan mengontrol asupan makanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Makanan yang bisa melemahkan daya tahan tubuh

Beberapa makanan bernutrisi dipercaya dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tapi beberapa makanan bisa berlaku sebaliknya, merusak sistem imun.

Di tengah cuaca seperti sekarang, ada baiknya jika Anda menghindari beberapa makanan perusak imun berikut ini, melansir Healthline.

1. Makanan dan minuman manis

Bukan rahasia lagi, membatasi asupan gula baik untuk kesehatan secara menyeluruh, termasuk daya tahan tubuh.

Makanan dan minuman dengan gula tambahan dapat meningkatkan produksi protein inflamasi yang berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh.

Kadar gula darah tinggi juga dapat memengaruhi respons sel darah putih dalam sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, sel darah putih harus bekerja keras untuk melindungi tubuh dari infeksi.

2. Kerupuk

Makanan tinggi garam seperti kerupuk dapat mengganggu respons imun tubuh.

Sebuah studi kecil pada 2014 menemukan, asupan tinggi garam berpengaruh negatif terhadap kadar monosit dan penanda inflamasi dalam sel darah putih. Sementara sel darah putih sendiri punya peran penting dalam sistem kekebalan tubuh.

Garam juga dapat menghambat fungsi kekebalan tubuh, menekan respons anti-inflamasi, hingga mengubah bakteri usus.

3. Makanan tinggi lemak omega-6

Pola makan tinggi lemak omega-6 dapat meningkatkan ekspresi lipid pro-inflamasi yang dapat melemahkan respons imun. Sebaliknya, pola makan tinggi lemak omega-3 dapat meningkatkan fungsi imun.

Penelitian juga menemukan, konsumsi makanan tinggi lemak omega-6 pada orang dengan obesitas dapat menyebabkan disfungsi kekebalan tubuh.

Hanya saja, hubungan antara asam lemak omega-6 dan respons imun belum diketahui dengan pasti. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan hal tersebut.

4. Gorengan

Gorengan is a typical snack from Indonesia. Usually consists of tempeh, tofu, cassava, and bananas. This food is usually sold by street vendors at cheap prices.Ilustrasi. Gorengan, salah satu makanan yang bisa merusak daya tahan tubuh. (iStockphoto/Andang Riana)

Makanan yang digoreng seperti gorengan mengandung molekul yang disebut sebagai produk akhir glikasi lanjutan (AGEs) dalam jumlah tinggi. AGEs terbentuk ketika gula bereaksi dengan protein atau lemak selama pemasakan pada suhu tinggi, seperti menggoreng.

Kadar AGEs yang terlalu tinggi dapat tubuh dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan sel.

AGEs juga dipercaya dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dengan beberapa cara. Misalnya dengan meningkatkan peradangan, melemahkan mekanisme antioksidan, menyebabkan disfungsi sel kekebalan, dan berdampak negatif terhadap bakteri usus.

Oleh karena itu, para peneliti percaya bahwa pola makan tinggi AGEs dapat meningkatkan kerentanan terhadap beberapa penyakit, seperti malaria.

5. Sosis

Daging olahan seperti sosis dan nuget mengandung kadar AGEs yang tinggi.

Selain itu, daging olahan juga tinggi lemak jenuh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pola makan tinggi lemak dapat menyebabkan disfungsi sistem kekebalan tubuh.

Pola makan tinggi lemak jenuh juga dapat menyebabkan peradangan sistemik dan membahayakan fungsi kekebalan tubuh.

6. Karbohidrat olahan

Karbohidrat olahan seperti roti putih dapat berbahaya untuk sistem kekebalan tubuh.

Roti masuk dalam kategori makanan dengan indeks glikemik tinggi yang memicu lonjakan gula darah dan insulin. Hal ini berpotensi menyebabkan peningkatan produksi radikal bebas dan protein inflamasi.

Selain itu, pola makan tinggi karbohidrat olahan juga mengubah bakteri usus, yang dapat berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh.

(asr/asr)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |