Kapal Bawa Radioaktif Cesium-137 Terjebak di LCS, Sempat Dikirim ke RI

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah kapal yang diduga membawa kontainer berisi debu seng (zinc dust) yang terkontaminasi bahan radioaktif Cesium-137 dilaporkan terdampar di lepas pantai Filipina. Pihak berwenang di Filipina dan perusahaan terlibat saat ini tengah berdebat tentang siapa yang harus bertanggung jawab atas kargo berbahaya tersebut.

Kargo tersebut, yang terdiri dari 23 kontainer debu seng, diekspor oleh perusahaan dagang China, Zannwann International Trading Company. Namun, kargo itu ditolak oleh otoritas Indonesia setelah pengujian mendeteksi adanya Cesium-137.

Pengiriman debu seng ini dilaporkan dikirim kembali ke SteelAsia Manufacturing, produsen baja terbesar di Filipina yang pabriknya berlokasi di Provinsi Batangas. SteelAsia sendiri menolak temuan tersebut sebagai "tidak berdasar". 

"Material tersebut hanyalah produk sampingan dari produksi baja dan kami tidak dilengkapi (kemampuan dan alat) untuk menangani limbah radioaktif," kata perusahaan itu, dilansir Newsweek, Rabu (28/10/2025).

SteelAsia mengatakan bahwa Lembaga Riset Nuklir Filipina (PNRI) telah memerintahkan mereka untuk mengambil alih kontainer tersebut dan menguburnya di lokasi Batangas. Perusahaan itu keberatan, menambahkan bahwa jika memang ada limbah radioaktif, SteelAsia tidak memiliki peralatan yang memadai untuk menanganinya.

"Hal itu akan menimbulkan bahaya kesehatan bagi masyarakat setempat," tambah perusahaan itu.

Akibat perselisihan ini, perusahaan tersebut telah menghentikan operasinya secara sukarela sebagai bentuk kehati-hatian yang berlebihan. Walau begitu, mereka menyatakan bekerja sama sepenuhnya dengan regulator. Sementara itu, kargo tersebut tetap berada di lepas pantai hingga badan pemerintah yang kompeten secara resmi mengambil alih.

"Kontainer-kontainer ini bukanlah bahaya yang besar bagi publik karena radiasi di luar kontainer sangat kecil," kata Direktur PNRI Carlo Arcilla.

Cesium-137 sendiri adalah isotop radioaktif dan produk sampingan umum dari fisi nuklir, yang dihasilkan baik di reaktor maupun pengujian senjata. Zat ini sangat beracun, paparan jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.

Debu seng umumnya digunakan untuk lapisan anti-korosi pada struktur baja, dalam produksi baterai, dan berbagai proses kimia industri. Kontroversi ini terjadi menyusul insiden limbah industri lainnya, termasuk penemuan Cesium-137 pada produk udang beku Indonesia bulan lalu, di mana inspektur pemerintah Indonesia melacak kontaminasi tersebut ke partikel udara dari produsen baja di dekatnya.


(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Negosiasi Tarif Trump Terganggu Kasus Dugaan Udang RI Kena Radioaktif?

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |