Kesalahan Pengguna Kartu Kredit yang Bisa Turunkan Skor Kredit

1 hour ago 2
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak orang menggunakan kartu kredit untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, tidak semua memahami cara kerja skor kredit dan apa saja kebiasaan yang bisa membuat skor tersebut turun. Hal ini pernah dialami langsung oleh John Ulzheimer, pakar kredit yang sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun dan pernah bekerja di FICO, Equifax, serta Credit.com.

Dalam wawancara bersama CNBC Make It, Ulzheimer mengakui ia pernah melakukan kesalahan besar saat pertama kali menggunakan kartu kredit. Kesalahan sederhana itu ternyata berdampak besar pada skor kreditnya.

Limit Kecil, Penggunaan Tinggi

Ulzheimer bercerita bahwa ia hanya memiliki satu kartu kredit dengan limit sekitar US$600 ketika mulai bekerja. Karena limitnya kecil, ia sering menggunakan kartu tersebut hingga mendekati batas maksimum, meski selalu membayar tagihan tepat waktu.

"Saya berpikir, 'Hei, saya yang melakukan pembayaran, jadi, saya pasti punya kredit yang bagus. Ketika saya mulai bekerja di dunia kredit, saya segera menyadari bahwa ini bukanlah cara optimal untuk mengelola kredit," ungkap Ulzheimer.

Namun, ketika ia mulai bekerja di industri kredit, ia baru menyadari bahwa cara tersebut justru membuat skor kreditnya lebih rendah dari yang seharusnya.

Mengapa Bisa Turun? Ini Faktor Utamanya

Salah satu faktor penting dalam penilaian skor kredit adalah rasio pemanfaatan kredit atau credit utilization. Ini adalah persentase penggunaan kartu kredit dibanding total limit yang dimiliki.

Menurut standar umum industri kredit, rasio ini menyumbang sekitar 30% dari perhitungan skor kredit. Para ahli menyarankan pengguna menjaga pemakaian kartu kredit di bawah 10% dari total limit agar skor tetap baik.

Dengan limit hanya US$600, menghabiskan lebih dari US$60 saja sudah membuat rasio pemanfaatannya tinggi. Inilah yang membuat skor kredit Ulzheimer jatuh, meskipun ia selalu membayar penuh dan tepat waktu.

Solusi: Tambah Limit, Bukan Tambah Utang

Setelah mempelajari cara kerja skor kredit, Ulzheimer mengambil langkah berbeda. Ia menambah jumlah kartu kredit yang dimiliki dan memilih kartu dengan limit lebih tinggi. Tujuannya bukan untuk berutang lebih banyak, tetapi untuk memperbesar total limit sehingga rasio pemanfaatannya tetap rendah.

Contohnya, ketika limitnya naik menjadi US$10.000, ia bisa menggunakan hingga US$1.000 tanpa melewati ambang batas 10%.

Namun ia mengingatkan, strategi ini tidak cocok untuk semua orang.

"Beberapa orang melihat limit besar sebagai uang ekstra yang bisa dihabiskan. Padahal tidak begitu," ujarnya.

Butuh Disiplin, Bukan Hanya Limit Besar

Ulzheimer menegaskan bahwa memiliki banyak kartu kredit bukanlah masalah, asalkan pengguna dapat mengelolanya dengan baik. Pengendalian diri sangat penting agar tidak tergoda untuk berbelanja melebihi kemampuan.

Jika justru limit besar membuat seseorang boros, ia menyarankan untuk tetap menggunakan kartu debit atau satu kartu kredit dengan penggunaan minimal.

"Disiplin adalah kuncinya. Memiliki limit besar bukan berarti Anda harus menggunakannya," jelasnya.

Pelajaran untuk Pengguna Kartu Kredit

Artikel ini menjadi pengingat bagi para pengguna kartu kredit, terutama yang baru mulai. Berikut poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Gunakan kartu kredit jauh di bawah limit

  • Bayar tagihan tepat waktu dan penuh bila memungkinkan

  • Pahami cara kerja skor kredit

  • Tambah limit hanya jika Anda bisa mengelola pengeluaran

(dag/dag)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |