Ketabahan Nabi Ibrahim

1 day ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hamba dan kekasih Allah SWT yang memiliki keteguhan iman yang sangat kuat disebut ulul azmi. Ini adalah gelar kedudukan yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya dengan ujian yang sangat besar dan mampu melewati dengan kesabaran dan keimanan.

Salah satu hamba Allah SWT yang mendapat gelar ulul azmi  adalah Nabi Ibrahim AS yang dikenal juga sebagai Abu al-Anbiya (Bapak para nabi). 

Disebut demikian karena Nabi Ibrahim mempunyai banyak keturunan yang menjadi seorang nabi, seperti Nabi Ishaq, Nabi Yaqub, Nabi Yusuf, Nabi Ismail, dan Nabi Muhammad SAW.

Cobaan yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Ibrahim begitu berat sehingga, gelar yang diberikan Allah kepadanya begitu tinggi karena ketaatan, keihlasan dan keimanan yang tinggi yang dimiliki Nabi Ibrahim menjadi ulul azmi

Banyak pelajaran yang dapat kita petik dari kisah Nabi Ibrahim dalam menghadapi ujian yang datangnya dari AllahSWT.

Setidaknya ada empat ujian yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Ibrahim As. Hal ini disebagaimana dijelaskan di dalam Buku Pintar Puasa Ramadhan, Zakat Fitrah, Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi karya Abul Abbas Zain Musthofa al-Basuruwani.

Dibakar Raja Namrud

Nabi Ibrahim lahir di Fadan Aram Irak, di tengah kaum penyembah berhala, termasuk ayahnya sendiri, Tarah yang bergelar Azar (nama berhala). Sedangkan rajanya bernama Namrud.  Nabi Ibrahim AS mengajak ayahnya untuk beriman, tetapi justru ia berkata.

“Apakah kamu membenci tuhan-tuhanku, wahai Ibrahim?” jika kamu tidak berhenti, maka sungguh aku akan merajammu, dan tinggalkanlah aku untuk waktu yang lama.”

Kemudian, Nabi Ibrahim menghancurkan patung berhala mereka. Karena itu, Raja Namrud akhirnya memerintahkan rakyatnya untuk membakar Nabi Ibrahim hidup-hidup.

Namun, api yang berkobar yang hendak membakar nabi Ibrahim menjadi dingin atas perintah Allah SWT. Dalam Alquran surat Anbiya ayat 69, Allah SWT berfirman:

قُلْنَا يَا نَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلَمًا عَلَى إِبْراهِيْمَ Artinya: “Kami Allah berfirman, ‘Wahai api! Jadilah kamu dingin, dan penyelamat bagi Ibrahim!’,”

Setelah peristiwa itu, Nabi Ibrahimn bersama istrinya hijrah ke Syam untuk beribadah dengan tenang.

Diperintahkan khitan

Pada usia 99 tahun, Nabi Ibrahim AS diperintahkan oleh Allah SWT untuk melakukan khitan, maka kemudian beliau berkhitan bersama putranya Ismail yang berusia 13 tahun. ejak saat itu Nabi Ibrahim mulai melaksanakan khitan dalam keluarganya.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |