Kilang Terbesar Indonesia di Balikpapan Hampir Tuntas, Pertamina: 96,97 Persen

3 hours ago 2
Pengerjaan proyek pengembangan Kilang Balikpapan milik Pertamina. Pengerjaan proyek pengembangan Kilang Balikpapan milik Pertamina.

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Pembangunan kilang minyak raksasa milik Indonesia, sebentar lagi nyaris tuntas. Kilang tersebut kilang Balikpapan, proyek Refinery Development Master Plan (RDMP).

Kilang minyak milik Pertamina itu berkapasitas olahan 360 ribu barel per hari (bph).

Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, Taufik Adityawarman menjelaskan saat ini progres pembangunan fisik proyek Kilang Balikpapan, hampir tuntas dan telah mencapai 96,97%.

"Progres fisik pelaksanaan proyek RDMP Balikpapan sudah mencapai 96,97%, juga sudah mulai memproduksikan LPG dari Saturated LPG Treater mulai 17 September lalu," terang Taufik saat rapat dengar pendapat bersama Komisi XII DPR RI, dinukil pada Selasa (18/11/2025).

Ia menerangkan, proses commissioning sejumlah fasilitas utama juga tengah berjalan.

Salah satunya unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC), targetnya tuntas tahun ini juga.

"Kami selesaikan insya Allah tahun 2025 ini dan akan mulai memproduksikan produk-produk dari RFCC: gasolin, LPG, lalu propilin dan ada diesel," jelasnya.

Taufik menjelaskan, saat ini pihaknya fokus upaya optimalisasi pengadaan feedstock, mengingat komponen tersebut merupakan biaya terbesar dalam struktur pengolahan kilang.

Lantaran itu, perusahaan berupaya meningkatkan efisiensi pengadaan minyak mentah sebagai bahan baku utama.

PT Kilang Pertamina Internasional, lanjut Taufik, juga terus memaksimalkan penyerapan minyak mentah domestik melalui koordinasi dengan SKK Migas dan Kementerian ESDM.

Pihaknya meyakini hal itu dapat membantu menurunkan Alpha crude oil.

“Atau selisih biaya distribusi impor. Kita juga mendukung program pemerintah untuk resiprokal tarif dengan Amerika bagaimana mendapat impor minyak mentah dari sana secara ekonomis, tapi masih juga membantu sebagai bagian US tariff trade balance pemerintah," jelasnya.

Kilang Pertamina di Balikpapan, via drone. (SekitarKaltim.ID)Kilang Pertamina di Balikpapan, via drone. (SekitarKaltim.ID)

Kilang Terbesar Baru

Dengan kapasitas olahan minyak mentah sebesar 360 ribu bph, Kilang Balikpapan akan menjadi kilang terbesar baru yang beroperasi di Indonesia, mengungguli Kilang Cilacap yang berkapasitas 345 ribu bph.

Proyek RDMP RU V Balikpapan termasuk salah satu Proyek Strategis Nasional, dilaksanakan PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), anak perusahaan PT Kilang Pertamina Internasional, yang juga Subholding Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina (Persero).

Dengan kapasitas tersebut, produksi BBM di Kilang Balongan meningkat menjadi 339 ribu barel per hari. Jumlah ini meningkat signifikan dari sebelumnya sebesar 197 ribu bph.

Terdiri dari jenis bensin sebesar 142 ribu bph dari sebelumnya 42 ribu bph, Solar 156 ribu bph dari 125 ribu bph, dan avtur 41 ribu bph dari sebelumnya 30 ribu.

Kalau dikonversikan menjadi liter, maka total produksi BBM yang dihasilkan Kilang Balikpapan yakni mencapai 53,9 juta liter/hari.

Untuk produksi non-BBM, seperti LPG naik menjadi 384 kilo ton per tahun (KTPA) dari sebelumnya 48 KTPA, propylene 225 KTPA dari sebelumnya tak ada.

Sebelumnya Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menyampaikan proses pembangunan kilang kini sudah di tahap akhir.

Namun, jadwal peresmian masih menunggu penyesuaian agenda Presiden Prabowo Subianto.

"Kita masih menunggu kesesuaian jadwal. Prosesnya sudah sambil berjalan, jadi tinggal masalah ini aja, masalah waktu bersama dengan kementerian dan kami berharap bisa mendapat dukungan dari Pak Presiden," paparnya.

Ia juga memastikan seluruh rangkaian proyek RDMP Balikpapan tetap terus berjalan.

Selain fasilitas produksi solar, avtur, dan LPG melalui unit Residual Fluid Catalytic Cracking, pihaknya juga menyiapkan pengembangan lanjutan berupa nafta block untuk bensin.

Targetnya, tuntas tahun 2026.

"Kita namakan itu integrated kan karena bukan hanya RDMP, tapi ada juga terminal Tanjung Batu, yang lawe-lawe, ada pipa dari Senipah gitu, Jadi prosesnya memang integrated gitu," papar Simon.

Taufik Hidayat

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |