KKP perkuat mutu dan kolaborasi tingkatkan daya saing udang RI.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkuat standar mutu dan kolaborasi lintas sektor untuk menjaga kepercayaan dunia terhadap udang Indonesia sebagai komoditas ekspor unggulan pasca isu cemaran radioaktif Cesium-137.
Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu) KKP, Ishartini, menegaskan komitmen KKP dalam menjaga kualitas dan keamanan pangan produk udang agar memenuhi standar internasional. "Kami di Badan Mutu KKP sebagai Certifying Entity, berkomitmen penuh melakukan pengendalian dan pengawasan mutu, khususnya dari Jawa dan Lampung," ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta.
KKP memperkuat sistem pengawasan mutu melalui penerapan sertifikasi Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) secara ketat dan meningkatkan kapasitas laboratorium di Cilangkap, Jakarta Timur, untuk pengujian radionuklida secara mandiri. Transformasi digital juga dilakukan dengan mengintegrasikan sistem teknologi informasi dengan lembaga internasional seperti Food and Drug Administration (FDA) dan Bea Cukai AS, guna memastikan proses pengawasan lebih cepat dan transparan.
Selain itu, KKP menggencarkan sinergi dengan berbagai pihak, termasuk Bapeten, BRIN, dan kementerian terkait, untuk memperkuat ekosistem ekspor perikanan yang berkelanjutan. Hal ini bertujuan mempercepat pemenuhan target ekspor dan memperluas akses pasar, terutama di Amerika Serikat. "Kami optimistis udang Indonesia masih bisa memenuhi pasar Amerika karena cita rasanya yang khas," jelas Ishartini.
Menurut data KKP, AS menjadi tujuan utama ekspor perikanan Indonesia periode Januari-September 2025 dengan nilai ekspor mencapai 1.495,94 juta dolar AS. Udang menjadi komoditas utama dengan nilai ekspor 1.397,23 juta dolar AS, sebagian besar diekspor ke AS dengan pangsa 63,1 persen dari total ekspor udang Indonesia.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara

3 hours ago
2











































