Komunitas Peduli Pendidikan Jabar Ungkap Modus Jual Beli Kursi di SPMB, Kuota Siswa Ditambah

1 month ago 16

8000hoki.com Data Demo website Slots Maxwin Myanmar Terpercaya Sering Scatter Full Terus

hoki kilat List Daftar web Slot Gacor Malaysia Terkini Pasti Scatter Online

1000 Hoki Online Data Login web Slot Gacor Cambodia Terkini Gampang Lancar Win Full Online

5000 hoki List Situs server Slot Maxwin Indonesia Terbaru Sering Lancar Menang Full Terus

7000 Hoki Online Akun website Slots Gacor Thailand Terkini Sering Lancar Menang Full Banyak

9000hoki ID server Slots Gacor Myanmar Terpercaya Sering Menang Full Terus

Alternatif Login situs Slot Maxwin China Terbaik Sering Menang Full Setiap Hari

Idagent138 Daftar Id Slot Maxwin Online

Luckygaming138 login Slot Gacor Online

Adugaming Id Slot Anti Rungkat Terpercaya

kiss69 login Slot Terbaik

Agent188 Id Slot Anti Rungkat Terbaik

Moto128 Daftar Id Slot Gacor Online

Betplay138 Akun Slot Anti Rungkad

Letsbet77 Daftar Akun Slot Game

Portbet88 login Akun Slot Gacor Terpercaya

Jfgaming Daftar Slot Maxwin Terbaik

Mg138 Daftar Akun Slot Online

Adagaming168 Slot Game Online

Kingbet189 Daftar Akun Slot Gacor Terbaik

Summer138 login Akun Slot Maxwin Online

Evorabid77 Slot Terbaik

bancibet login Akun Slot Gacor Online

adagaming168 Akun Slot Online

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Komunitas Peduli Pendidikan Jawa Barat (KPPJB) meminta Wali Kota Bandung Muhammad Farhan untuk menindak tegas pelaku dugaan jual beli kursi pada pelaksanaan sistem pelaksanaan murid baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026. Mereka menilai permasalahan tersebut sering muncul tiap tahun jelang pendaftaran.

Koordinator Komunitas Peduli Pendidikan Jawa Barat HM Iriyanto mengatakan, Wali Kota Bandung harus menindak tegas pelaku dugaan jual beli kursi apabila terbukti. Ia pun meminta agar Wali Kota Bandung menggandeng kepolisian untuk menyelidiki kasus tersebut.

"Sekarang kalau kang Farhan sebagai nomor satu mendengar itu dan terbukti sikat, lalu mengajak kepolisian apalagi itu diduga melibatkan orang dalam," ujar HM Iriyanto, Jumat (13/0/2025).

Ia melanjutkan kerawanan dugaan jual beli kursi dapat terjadi karena di tahun ajaran sebelumnya muncul kasus kuota siswa dari 7 kelas tiba-tiba naik menjadi 11. Oleh karena itu, ia meminta hal itu jangan terulang.

"Contoh kuota dipublikasikan 7 atau 8 kelas, tapi di lapangan menjadi 11 kelas, jangan ada lagi," kata dia.

Ia menilai pelaksanaan SPMB di Jenjang SMA pada tahun ajaran sebelumnya relatif bersih mengingat PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin saat itu menggandeng Pangdam, Kejati dan DPRD Jabar. Sehingga petugas lapangan tidak berani bermain-main.

Sebelumnya, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan telah memanggil empat kepala sekolah SMP untuk mengklarifikasi terkait dugaan jual beli kursi pada pelaksanaan sistem penerimaan murid baru (SPMB). Ia menyebut pihak inspektorat pun telah turun untuk melakukan penyelidikan.

"Pada dasarnya memang ini kan indikasi ya, kalau saya kan lebih senangnya saya galak di depan aja sebelum kejadian, saya cegah dulu semuanya gitu. Jadi mudah-mudahan tidak terjadi kejadian yang sebenarnya," ucap Farhan, Kamis (12/6/2025).

Ia menyebut penyelidikan dilakukan terhadap empat sekolah negeri jenjang SMP. Sedangkan praktik dugaan jual beli kursi pada pelaksanaan SPMB sebesar Rp 5 juta hingga Rp 8 juta. Terkait dugaan jual beli kursi karena adanya kuota yang bertambah, ia mengaku belum mengetahui hal tersebut.

Farhan menyebut pihaknya berupaya melakukan pencegahan dan memastikan semua pelanggaran dapat distop. Ia mengatakan penyelidikan dilakukan bersama-sama terkait kasus tersebut.

"Sudah ada pemanggilan dari sekolah sekolah itu, saya sudah ketemu dengan kepala-kepala sekolahnya, kepala sekolahnya juga kemudian sedang diminta untuk melakukan penyelidikan," kata dia.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |