Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten minuman kopi, PT. Fore Kopi Indonesia Tbk. (FORE) mencatat perolehan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga semester I tahun 2025 sebesar Rp 42,03 miliar. Capaian laba tersebut naik 29,4% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang sebesar Rp 32,46 miliar.
Mengutip laporan keuangannya melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), kenaikan laba tersebut berasal dari penjualan bersih yang naik 46,7% secara tahunan jadi sebesar Rp 662,3 miliar dari sebelumnya yang sebesar Rp 451,2 miliar.
Seiring dengan kenaikan penjualan, beban pokok penjualan juga naik menjadi Rp 253,1 miliar dari sebelumnya yang sebesar Rp 172,2 miliar. Maka laba kotor FORE pada paruh tahun ini naik menjadi 409,26 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 279,06 miliar.
Beban operasional penjualan hingga paruh tahun ini naik Rp 298,3 miliar dari sebelumnya yang sebesar Rp 208,7 miliar, beban umum dan administrasi juga naik jadi Rp 65,2 miliar dari Rp 38,8 miliar, sehingga total beban operasional naik jadi Rp 363,6 miliar dari Rp 247,6 miliar.
Dengan demikian, laba operasional FORE ikut naik jadi Rp 45,6 miliar dibandingkan tahun 2024 yang sebesar Rp 31,4 miliar.
Manajemen menyebut, kekuatan operasional ini semakin didukung oleh neraca yang solid, dengan ekuistas yang meningkat dari Rp 253 miliar pada akhir tahun 2024 menjadi lebih dari Rp 633 miliar pada Juni 2025.
"Kinerja keuangan pada semester pertama tahun 2025 sedikit di atas proyeksi manajemen. Pertumbuhan yang pesat ini didorong oleh ekspansi gerai dan efisiensi operasional, sehingga Fore Coffee mampu bertahan di tengah iklim ekonomi saat ini," tulis manajemen, Rabu (30/7).
Fore juga mengantongi penghasilan lain-lain seperti penghasilan bunga yang meroket menjadi Rp 3,52 miliar dari tahun 2024 yang sebesar Rp 264,9 juta, penghasilan kemitraan lainnya anjlok jadi Rp 216,2 juta dari sebelumnya Rp 1,6 miliar, dan beban keuangan yang membengkak menjadi Rp 8,5 miliar.
Selain itu, dikurangi rugi selisih kurs bersih dan penghasilan lain-lain bersih yang sebesar Rp 650,9 miliar, maka beban lain-lain bersih membengkak jadibRp 4,2 miliar dari sebelumnya Rp 2,7 miliar.
Dengan demikian, laba sebelum manfaat pajak penghasilan naik jadi Rp 41,4 miliar dari sebelumnya yang sebesar Rp 28,6 miliar.
Adapun total aset FORE hingga semester I tahun 2025 menjadi Rp 1,02 triliun. Aset tersebut naik dibandingkan aset akhir tahun 2024 yang sebesar Rp 640,7 miliar.
Pada semester pertama tahun 2025, Fore Coffee menambah 29 gerai baru, sehingga total gerai menjadi 261 gerai.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]