Legislator Gerindra Duga Ada Praktik KKN di Balik Izin Tambang Papua

1 month ago 11

8000hoki.com Data Situs server Slot Maxwin Cambodia Terbaik Mudah Jackpot Full Setiap Hari

hoki kilat List ID web Slots Maxwin Vietnam Terbaru Pasti Lancar Jackpot Full Banyak

1000 Hoki Online Situs server Slots Gacor Thailand Terpercaya Pasti Lancar Win Full Terus

5000hoki Data Platform situs Slots Maxwin Philippines Terkini Mudah Lancar Scatter Full Setiap Hari

7000hoki.com Data ID web Slots Maxwin Singapore Terkini Mudah Lancar Scatter Terus

9000 Hoki Online List Platform server Slot Maxwin Malaysia Terpercaya Pasti Lancar Win Non Stop

List games Slot Maxwin Myanmar Terbaru Gampang Lancar Menang Terus

Idagent138 Slot Gacor Online

Luckygaming138 Daftar Slot Maxwin Online

Adugaming login Slot Anti Rungkad Terbaik

kiss69 Daftar Id Slot Terbaik

Agent188 Slot Maxwin Terpercaya

Moto128 Daftar Slot Gacor Terbaik

Betplay138 Akun Slot

Letsbet77 Daftar Akun Slot Gacor

Portbet88 Daftar Id Slot Gacor

Jfgaming Daftar Id Slot Terbaik

Mg138 login Akun Slot Game Terpercaya

Adagaming168 Akun Slot Gacor Online

Kingbet189 Daftar Id Slot Maxwin

Summer138 Akun Slot Anti Rungkat Online

Evorabid77 login Id Slot Terpercaya

bancibet Id Slot Anti Rungkat Terbaik

adagaming168 login Id Slot Anti Rungkat Online

Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota DPR dari Fraksi Gerindra, Yan Mandenas meyakini ada praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di balik operasional usaha pertambangan bermasalah di Papua.

Pernyataan itu disampaikan Yan menyusul polemik perusahaan tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya baru-baru ini. Dia mendorong agar para pejabat yang terlibat dan penerbitan izin pertambangan tersebut diperiksa.

"Wajib diperiksa pejabat yang berwenang dengan indikasi-indikasi lain yang menyebabkan izin itu bisa diproses dan diterbitkan. Pasti ada indikasi KKN dalam proses penerbitan izin tambang yang tidak prosedural," kata Yan dalam keterangannya, Sabtu (7/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Yan, tambang nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, telah lama beroperasi. Apalagi, dia menyebut, izin usaha tersebut sebelumnya telah mendapat penolakan dari masyarakat setempat, termasuk pemilik hak ulayat.

"Namun, yang terjadi adalah pembiaran oleh pemerintahan sebelumnya, baik pusat maupun daerah, hingga masalah ini muncul ke permukaan setelah adanya protes dari aktivis lingkungan," katanya.

Dia meyakini perusahaan tambang nikel yang beroperasi di Raja Ampat selama ini mendapat jaminan dari pejabat setempat. Bahkan, kata Yan, bukan tidak mungkin keberadaannya dilindungi aparat.

"Tentunya ada campur tangan oknum pejabat di kementerian terkait. Juga, ada proses yang tidak prosedural baik administrasi izin usaha pertambangan nikel," ujarnya.

Dia menyarankan agar masalah ini dilihat secara menyeluruh, termasuk memanggil perusahaan terkait. Menurut Yan, perusahaan yang mengoperasikan tambang di Raja Ampat perlu diproses hukum apabila ditemukan pelanggaran signifikan, terutama terkait regulasi perizinan.

"Termasuk AMDAL yang belum tentu perusahaan tersebut penuhi regulasinya," katanya.

Legislator asal Papua itu lebih jauh meminta pemerintah mengkaji ulang penerbitan izin usaha pertambangan di seluruh Papua. Menurut dia, kasus tambang di Raja Ampat harus menjadi pintu masuk untuk memeriksa seluruh izin pertambangan yang beroperasi di Papua.

Pasalnya, Yan mengaku banyak menerima laporan dari masyarakat tentang operasi tambang-tambang. Bahkan, sebagian besar diantaraya mendapat bekingan oknum pemerintah maupun aparat TNI/Polri.

"Termasuk tambang emas di Yahukimo, Pegunungan Bintang, Nabire, Waropen, dan beberapa kabupaten lain di Papua," ucap Yan.

"Saya berharap Kementerian Sumber Daya Mineral segera menertibkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) perusahaan-perusahaan yang sudah beroperasi di Papua, serta berhati-hati dalam mengeluarkan izin," imbuhnya.

(thr/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |