Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan, pemerintah harus mencari pasar lain untuk diversifikasi pasar ekspor. Termasuk ke Afrika, meski diakui butuh waktu.
Saat ini, ujarnya, sedang dilakukan upaya perluasan kerja sama perdagangan ke Amerika Latin. Dan setelahnya fokus akan mengarah ke Afrika.
Kata dia, penjajakan perluasan pasar ekspor ke Afrika itu dilakukan di luar fokus perjanjian dagang yang tengah dikebut dengan negara-negara Eropa dan Amerika.
"Kita tidak hanya mengandalkan negara-negara Eropa, Amerika, tetapi kita juga negara-negara Amerika Latin. Nanti setelah itu kita mencoba masuk ke Afrika," kata Budi saat ditemui di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (12/8/2025).
Afrika Minta "Syarat" Khusus, Mendag Budi Pilih Lakukan Ini
Budi mengungkapkan, penjajakan perundingan dagang dengan Afrika sudah dimulai.
Hanya saja, ada tantangan yang harus dihadapi. Sebab, negara-negara di benua itu cenderung menginginkan kesepakatan dalam skema kawasan, bukan per negara.
"Sebenarnya perundingan dengan Afrika sudah kita mulai. Tapi Afrika itu maunya kawasan. Kawasan itu lama, karena harus ada kesepakatan dari negara-negara anggota," jelasnya.
Meski demikian, Indonesia tetap mendorong pembicaraan bilateral. Salah satunya dengan Afrika Selatan, yang menurut Budi sudah siap memulai perundingan langsung dengan RI.
"Kami ingin mencoba melakukan bilateral. Kemarin Afrika Selatan sudah menyatakan siap, siap untuk melakukan perundingan bilateral," tutur dia.
Budi menegaskan langkah ini penting untuk memperluas jangkauan ekspor Indonesia, sehingga produk dalam negeri punya peluang menembus pasar global.
"Jadi kita ingin mencoba pasar kita ke mana saja, ya. Karena potensi kita, industri kita besar," pungkasnya.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Saudara Memanas di Negara Ini, Ibu Kota Jadi Medan Pertempuran