Menguji DNA Honda di Era Elektrifikasi: Review Eksklusif Honda Super One & Honda Prelude Hybrid

1 week ago 6

loading...

SindoNews saat mencoba langsung mini EV Honda Super One dan Honda Prelude Hybrid di pusat R&D Honda di Motegi, Tochigi, Jepang. Foto: HPM

TOCHIGI, JEPANG - Japan Mobility Show (JMS) 2025 di Tokyo memang sudah selesai. Tapi, petualangan yang sebenarnya baru saja dimulai.

Di luar hiruk pikuk pameran, Sindonews mendapat kesempatan super eksklusif dari Honda.

Ya, Sindonews diajak langsung oleh PT Honda Prospect Motor (HPM) untuk mengunjungi “kandang” mereka, pusat R&D Honda di Motegi, Prefektur Tochigi, Jepang.

Dan yang spesial, mereka memberi kunci untuk mencoba langsung dua mobil yang sangat, sangat menarik.

 Review Eksklusif Honda Super One & Honda Prelude Hybrid

Yang pertama adalah mobil yang mencuri perhatian di JMS 2025: Honda Super One. Ini adalah mobil elektrik mungil dengan gaya yang luar biasa sporty.

 Review Eksklusif Honda Super One & Honda Prelude Hybrid

Selain itu, ada sebuah nama yang bikin para pecinta otomotif merinding: Honda Prelude! Sang legenda kembali sebagai mobil sport hybrid yang luar biasa fun to drive.

Honda sudah mengkonfirmasi, kedua mobil ini sama-sama akan dibawa ke Indonesia!

Nah, seperti apa rasanya mencoba dua mobil masa depan Honda ini langsung di sirkuit R&D mereka? Apakah DNA "Fun to Drive" Honda masih ada di era listrik?

Honda Super One, Mini EV yang Sporty

 Review Eksklusif Honda Super One & Honda Prelude Hybrid

Secara desain, Honda Super One adalah campuran sempurna antara retro dan futuristik. Lihat blister fender-nya yang lebar, posturnya yang rendah, dan desain velg agresif. Ini jelas bukan mobil listrik “manis” biasa.

Di JMS 2025, banyak yang bertanya, apakah ini kei car (mobil mikro Jepang)? SindoNews tanyakan langsung ke Hidetomo Horita, Large Project Leader Honda Super One.

“Ini bukan kei car. Secara ukuran, ini lebih besar dan lebih sporty,” tegas Hidetomo.

 Review Eksklusif Honda Super One & Honda Prelude Hybrid

Dan itu terasa. Saat Anda buka pintu, Anda tidak disambut oleh jok empuk, tapi sport seats yang langsung memeluk badan. Ini adalah city car (hatchback) premium yang dari awal dirancang untuk kesenangan.

Tapi, mari kita jujur. Selama ini ada keraguan besar di pasar EV. CEO Honda, Toshihiro Mibe, bahkan mengakuinya. Banyak yang bilang mobil listrik itu "senyap", "kurang seru", atau terus terang... "membosankan".

Kencang sih iya, tapi kencangnya flat. Tidak ada drama, tidak ada emosi.

Nah, Super One adalah jawaban Honda atas keraguan itu. Mereka menyebut konsep di baliknya adalah "e: Dash Booster".

Dan "e: Dash Booster" ini punya tiga senjata rahasia untuk menjaga "Joy of Driving" ala Honda.

Senjata pertama Honda Super One adalah "Boost Mode".

 Review Eksklusif Honda Super One & Honda Prelude Hybrid

Whoaaa! Oke! Ini bukan sekadar akselerasi EV biasa. Tapi jambakan instan yang benar-benar responsif. Rasanya kuat banget untuk mobil sekecil ini. Ini jelas bikin adrenalin langsung naik!

Tapi akselerasi kencang aja tidak cukup kan? Kita butuh “suara”. Inilah senjata kedua: Active Sound Control.

Yup! Ada suara mesin virtual yang direkayasa di dalam kabin. Ini bukan suara knalpot palsu, tapi feedback auditori. Saat SindoNews bejek gas, suaranya melengking. Saat lepas gas, suaranya ikut turun.

 Review Eksklusif Honda Super One & Honda Prelude Hybrid

Ini sederhana, tapi dampaknya besar. Otak SindoNews langsung merespons. Kita jadi merasa 'terhubung' dengan mesin, walau sebenarnya ini motor listrik.

Oke, sudah punya boost kencang, sudah punya suara yang seru. Tapi, Honda belum selesai.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |