MUI Harap Mesir-Libya Lepas dari Tekanan Israel: Jangan Adang Konvoi Kemanusiaan ke Gaza!

4 weeks ago 13

8000hoki Data Agen situs Slots Maxwin Philippines Terbaru Mudah Lancar Scatter Online

hokikilat.com Data ID website Slots Gacor Malaysia Online Sering Lancar Win Full Banyak

1000 hoki Daftar web Slot Gacor Thailand Terbaru Pasti Menang Terus

5000 Hoki Online ID web Slot Maxwin Singapore Terbaru Sering Lancar Scatter Setiap Hari

7000hoki.com List Daftar website Slots Maxwin Myanmar Terbaru Pasti Jackpot Terus

9000hoki List Platform situs Slots Maxwin Philippines Terbaik Pasti Jackpot Full Banyak

ID games Slot Maxwin server Singapore Terbaik Sering Jackpot Full Terus

Idagent138 Daftar Slot Terpercaya

Luckygaming138 Daftar Slot Game Online

Adugaming Akun Slot Anti Rungkad Terbaik

kiss69 Daftar Akun Slot Online

Agent188 Slot Gacor Terbaik

Moto128 login Slot Maxwin Online

Betplay138 Slot Online

Letsbet77 Daftar Slot Terbaik

Portbet88 Id Slot Terbaik

Jfgaming login Slot Terbaik

Mg138 Id Slot Online

Adagaming168 Slot Game Online

Kingbet189 login Slot Terpercaya

Summer138 login Id Slot Game Online

Evorabid77 Akun Slot Maxwin Terpercaya

bancibet login Id Slot Anti Rungkat Terpercaya

adagaming168 login Id Slot Gacor Online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyoroti tindakan pemerintah Mesir dan Libya yang menghalangi masuknya konvoi kemanusiaan ke Jalur Gaza, Palestina. Bukan hanya menghalangi, otoritas setempat juga dilaporkan telah mendeportasi sejumlah peserta long march itu.

Global March to Gaza adalah sebuah inisiatif akar rumput yang bertujuan menekan Israel agar membuka blokade Jalur Gaza. Harapannya, pengiriman bantuan kemanusiaan internasional kepada penduduk Jalur Gaza dapat segera dilakukan.

Menurut Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional KH Sudarnoto Abdul Hakim, penghalangan dan deportasi tersebut amat disayangkan.

Di satu sisi, peserta long march kemanusiaan---yang berasal dari puluhan negara---memang harus mengikuti peraturan yang berlaku di Libya dan Mesir. Sebab, mereka melintasi dua negara tersebut.

Akan tetapi, di sisi lain, pemerintah Mesir dan Libya semestinya menyadari kedaruratan yang terjadi di Jalur Gaza. Seharusnya, tegas Kiai Sudarnoto, Kairo dan Tripoli memberikan kemudahan agar long march ini bisa mencapai tujuannya. 

Maka, Kiai Sudarnoto menengarai, ada tekanan Israel di balik sikap keras Kairo dan Tripoli. MUI pun berharap, kedua negara Islam itu dapat lepas dari bayang-bayang Tel Aviv.

"Feeling saya, Israel berkepentingan sekali untuk mempengaruhi atau bahkan menekan Mesir dan Libya agar menghentikan long march," ujar Kiai Sudarnoto dalam keterangan tertulis, Senin (16/6/2025).

Ia menegaskan, Global March to Gaza yang diikuti ribuan orang ini semata-mata digerakkan oleh nurani kemanusiaan. Para peserta adalah masyarakat sipil dari berbagai negara yang menunjukkan keprihatinan mendalam terhadap kondisi rakyat Jalur Gaza, yang berbulan-bulan diserang militer Israel.

"Blokade ini tindakan tidak beradab dari Israel karena telah mengorbankan, membunuh, dan menghancurkan warga sipil secara keseluruhan. Kemudian (Israel) menguasai seluruh wilayah Palestina," ucap Kiai Sudarnoto.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |