CNN Indonesia
Senin, 12 Mei 2025 19:50 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan tidak akan ada gencatan senjata meski Hamas membebaskan satu orang sandera AS-Israel.
"Israel tidak akan berkomitmen pada gencatan senjata dalam bentuk apa pun atau pembebasan teroris," ujar Netanyahy, Senin (12/5), melansir AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Netanyahu juga menegaskan bahwa proses negosiasi untuk membebaskan semua sandera akan terus berlanjut 'di bawah tekanan'.
Hamas sendiri telah memastikan bakal membebaskan seorang sandera tentara berkewarganegaraan ganda AS-Israel Edan Alexander. Keputusan itu didapat setelah perundingan langsung dengan AS.
Hamas meminta AS untuk memastikan penghentian semua operasi militer Israel demi keamanan.
Kesepakatan untuk membebaskan sandera AS-Israel ini juga dilakukan sebagai bagian dari upaya menuju gencatan senjata dan pembukaan kembali jalur bantuan kemanusiaan.
Presiden AS Donald Trump memuji langkah Hamas sebagai 'isyarat niat baik'.
"Semoga ini merupakan langkah pertama dari langkah terakhir yang diperlukan untuk mengakhiri konflik brutal ini," ujar Trump.
Sementara itu, serangan Israel ke wilayah Gaza, Palestina masih terus berlangsung hingga saat ini. Sedikitnya 10 orang tewas dalam serangan udara Israel, Senin (12/5) waktu setempat.
Israel sendiri telah mengakhiri gencatan senjata selama dua bulan pada 18 Maret lalu. Setelah gencatan usai, Israel kembali mengepung Gaza dengan eskalasi yang lebih tinggi.
Israel juga menghentikan semua jalur masuk bantuan ke Gaza. Hal ini dilakukan untuk menekan Hamas agar membebaskan sandera yang tersisa.
(asr/asr)