OJK: Banyak Bank Turunkan Target Kredit Tahun Ini

5 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia — Industri perbankan menghadapi tekanan ekonomi, baik dari sisi global maupun domestik. Menyikapi hal tersebut, bank pun telah melakukan revisi rencana bisnis bank (RBB) mengenai target hingga akhir tahun ini. 

Sebagai informasi bank diwajibkan memberikan RBB kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelang akhir tahun untuk memberikan gambaran bisnis tahun berikutnya. Pada tengah tahun berjalan, bank diberikan kesempatan untuk merevisi target guna menyesuaikan dengan kondisi ekonomi terkini. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan bahwa pada dasarnya profitabilitas bank dan penyaluran kredit mendekati target OJK per Juni 2025. 

Akan tetapi berdasarkan kesempatan revisi RBB tengah tahun, sebagian besar bank merevisi target ke bawah. "Namun demikian banyak juga yang meningkatkan target, sehingga OJK menilai revisi tersebut masih bisa berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional secara menyeluruh," kata Dian dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan Juni 2025, Selasa (8/7/2025).

Dian mengatakan industri perbankan melakukan revisi RBB dengan melihat kondisi makro, suku bunga acuan, permintaan kredit, likuiditas, hingga kondisi internal bank. 

Sebagai informasi, pertumbuhan kredit industri perbankan terus melambat sejak awal tahun. Pada dua bulan pertama tahun ini, kredit bank masih dapat tumbuh dua digit atau lebih dari 10% secara tahunan (yoy). Angka ini berada di titik tengah target pertumbuhan kredit OJK yang dipatok 9%-11%. 

Memasuki bulan ketiga atau Maret 2025, pertumbuhan kredit bank mulai meninggalkan angka 10% atau tepatnya 9,16%. Selanjutnya atau April 2025, pertumbuhan kredit bank berada di bawah target OJK, yakni 8,88%. 

Per Mei 2025, pertumbuhan kredit bank juga masih berada di bawah target OJK, yaitu 8,43%. 

Dian mengatakan bahwa berdasarkan jenis penggunaan, kredit investsi tumbuh paling tinggi, yaitu 13,74% yoy. Lalu diikuti oleh kredit konsumsi 8,82% yoy dan kredit modal kerja 4,94% yoy. 

Lebih lanjut, Dian mengatakan bahwa penyaluran kredit kepada korporasi naik 11,92% yoy, sedangkan UMKM masih lesu yaitu 2,17% yoy. Hal ini terjadi seiring dengan upaya perbankan fokus pemulihan kredit UMKM.

Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) gross per Mei 2025 tercatat sebesar 2,29% naik 5 basis poin (bps) dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan turun 5 bps secara tahunan. Pada periode yang sama NPL net sebesar 0,85%, naik 3 bps secara bulanan dan naik 6 bps secara tahunan.

Adapun OJK juga mencatat margin perbankan tidak bergerak secara bulanan, yakni tetap 4,45%. Secara tahunan net interest margin (NIM) bank tergerus 11 bps.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Pertumbuhan Kredit Januari 2025 Melambat Jadi 10,27% Yoy

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |