OpenAI Sebut Ada Kelompok Asal China Pakai ChatGPT untuk Tujuan ‘Jahat’

1 month ago 11

8000 hoki Data Demo web Slot Maxwin Japan Terbaru Pasti Menang Full Terus

hoki kilat slot Pusat Agen website Slot Maxwin Thailand Online Gampang Lancar Scatter Banyak

1000 Hoki Online Daftar situs Slot Maxwin China Terbaru Pasti Lancar Win Terus

5000hoki Akun web Slots Maxwin Singapore Terkini Gampang Lancar Jackpot Online

7000hoki.com List Login website Slot Gacor Philippines Terbaru Pasti Win Full Online

9000 Hoki Online Data Situs situs Slot Gacor Myanmar Terbaru Sering Menang Full Online

Agen Slots Gacor basis Myanmar Terpercaya Mudah Lancar Menang Full Terus

Idagent138 login Id Slot Maxwin Online

Luckygaming138 login Slot Gacor

Adugaming Akun Slot Game Terpercaya

kiss69 Daftar Akun Slot Game Terpercaya

Agent188 Daftar Slot Terbaik

Moto128 login Akun Slot Game Online

Betplay138 login Id Slot Maxwin Terbaik

Letsbet77 Id Slot Anti Rungkat

Portbet88 login Akun Slot Anti Rungkat Online

Jfgaming168 Daftar Akun Slot Anti Rungkat Online

MasterGaming138 login Akun Slot Gacor Terpercaya

Adagaming168 Daftar Akun Slot Maxwin

Kingbet189 Daftar Slot Maxwin Terpercaya

Summer138 Daftar Akun Slot Anti Rungkad

Evorabid77 Slot Anti Rungkad

bancibet login Id Slot Anti Rungkat

adagaming168 Daftar Slot Online

AI (ilustrasi). OpenAI mengungkapkan semakin banyak kelompok asal China yang menggunakan teknologi kecerdasasan buatan miliknya untuk operasi tersembunyi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --OpenAI mengungkapkan semakin banyak kelompok asal China yang menggunakan teknologi kecerdasasan buatan miliknya untuk operasi tersembunyi. Temuan ini dipaparkan dalam laporan terbaru yang dirilis pada Kamis lalu.

Meskipun operasi yang terdeteksi berskala kecil dan menargetkan audiens terbatas, namun OpenAI mencatat adanya perluasan dalam taktik dan cakupan aktivitas yang dilakukan. Sejak kemunculan ChatGPT pada akhir 2022, kekhawatiran terhadap potensi penyalahgunaan teknologi AI generatif terus meningkat. Teknologi ini mampu menghasilkan teks, gambar, dan audio yang menyerupai manusia secara cepat dan mudah.

OpenAI secara rutin merilis laporan terkait aktivitas berbahaya yang dideteksinya di platformnya, termasuk pembuatan dan debugging malware, serta produksi konten palsu untuk situs web dan platform media sosial. Dalam laporan terbaru, OpenAI mengungkap sejumlah contoh penyalahgunaan termasuk akun-akun yang digunakan untuk membuat konten media sosial mengenai isu politik dan geopolitik terkait China. Konten yang dihasilkan mencakup kritik narasi pro Taiwan dalam game, lalu tuduhan palsu terhadap seorang aktivitas Pakistan, serta narasi seputar penutupan lembaga bantuan AS (USAID).

Beberapa konten juga mengkritik kebijakan tarif impor Presiden AS Donald Trump, dengan contoh konten seperti, "Tarif membuat barang impor sangat mahal, sementara pemerintah boros dalam bantuan luar negeri. Siapa yang harus terus menangggungnya?".

OpenAI juga mendeteksi penggunaan teknologi AI untuk mendukung kegiatan siber, seperti riset terbuka, modifikasi skrip, hingga pengembangan alat peretasan dan otomatisasi media sosial. Beberapa operasi turut memproduksi konten provokatif yang mendukung dua sisi dari isu-isu kontroversial dalam politik AS, lengkap dengan gambar profil yang dihasilkan oleh AI.

Menanggapi laporan ini, Kementerian Luar Negeri China menilai klaim OpenAI tidak berdasar. "Pemerintah China sangat memperhatikan tata kelola kecerdasan buatan dan secara konsisten menentang penyalahgunaan dan penyalahgunaan teknologi kecerdasan buatan," kata juru bicara kementerian, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (7/6/2025). OpenAI sendiri telah memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan swasta paling bernilai di dunia setelah mengumumkan putaran pendanaan senilai 40 miliar dolar AS, yang menempatkan valuasinya pada angka 300 miliar dolar AS.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |