Pasar Karbon RI Tembus Rp77,95 Miliar, OJK Terbitkan Buku Panduan

8 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Nilai transaksi pasar karbon Indonesia terus meningkat. Hingga 11 Juli 2025, volume perdagangan di bursa karbon IDXCarbon telah mencapai hampir 1,6 juta ton CO₂ ekuivalen dengan nilai transaksi sebesar Rp77,95 miliar.

Jumlah pelaku yang terdaftar juga melonjak tajam dari 16 menjadi 113 pengguna dalam waktu kurang dari dua tahun. Menyikapi perkembangan ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan buku Mengenal dan Memahami Perdagangan Karbon bagi Sektor Jasa Keuangan sebagai panduan teknis dan strategis bagi industri keuangan.

“Dengan penuh rasa syukur dan optimisme, kami menyambut kehadiran Bapak/Ibu sekalian pada acara Peluncuran Buku Mengenal dan Memahami Perdagangan Karbon bagi Sektor Jasa Keuangan yang disusun oleh OJK sebagai bentuk komitmen nyata dalam memperkuat ekosistem ekonomi hijau dan pembangunan rendah karbon di Indonesia,” ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (15/7/2025).

Buku tersebut membahas berbagai aspek perdagangan karbon, mulai dari kerangka regulasi, mekanisme penerbitan unit karbon, hingga risiko seperti greenwashing dan potensi fraud. Mahendra menekankan pentingnya integritas dalam pengelolaan pasar karbon nasional.

“Dibutuhkan sistem tata kelola yang kuat, pengawasan yang efektif, serta peran aktif seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga integritas pasar karbon, agar tetap kredibel dan dapat dipercaya. Sebab taruhannya adalah kredibilitas dari keseluruhan sistem yang ada di bangsa dan negara kita,” tegas Mahendra.

Sejak diluncurkan pada 26 September 2023, IDXCarbon terus menunjukkan perkembangan signifikan, termasuk pembukaan akses perdagangan internasional pada 20 Januari 2025. Mahendra menyebut peran sektor jasa keuangan sangat strategis dalam mendorong pencapaian target Net Zero Emission Indonesia.

“Pemahaman yang baik menjadi kunci dalam mendorong partisipasi yang lebih luas dari seluruh pelaku sektor jasa keuangan,” ujarnya.

Direktur Utama BEI Iman Rachman menyampaikan bahwa sektor keuangan sudah menunjukkan minat besar terhadap perdagangan karbon sejak awal. Dari 15 pembeli perdana di perdagangan pertama IDXCarbon, enam di antaranya merupakan lembaga jasa keuangan.

“Buku ini disusun oleh OJK sebagai sebuah manifestasi komitmen terhadap keberlanjutan dan perkembangan perdagangan karbon di Indonesia,” kata Iman.

Ia juga menyoroti peningkatan tajam dalam aktivitas retirement karbon, dari 6.260 ton pada 2023 menjadi 98.400 ton yang sudah di-retire hingga saat ini. “Hal ini mendorong dekarbonisasi perusahaan-perusahaan tercatat,” ujarnya.

IDXCarbon pun mendapat pengakuan internasional. Pada tahun ini, platform tersebut dinobatkan sebagai Best Official Carbon Exchange in Emerging Economy oleh Green Cross United Kingdom, menjadi satu-satunya dari Indonesia yang menang dari 1.428 nominasi global.

“Pengawasan OJK dan integrasi sistem dengan SRN merupakan faktor penting dalam menjaga integritas dan kredibilitas pasar karbon Indonesia di mata internasional. Penghargaan ini bukan hanya milik IDXCarbon, tetapi juga merupakan refleksi keberhasilan kita bersama,” ucap Iman.

Ia mengajak lebih banyak pelaku sektor jasa keuangan untuk bergabung. Proses registrasi sebagai pengguna IDXCarbon masih dibuka dan tidak dipungut biaya.

“Ini adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan untuk menjadi bagian dari masa depan ekonomi hijau Indonesia,” katanya.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |