Pembatasan Ekspor Mineral Langka China Ancam Produksi Persenjataan AS

11 hours ago 5

CNN Indonesia

Minggu, 27 Apr 2025 15:15 WIB

Pembatasan ekspor mineral langka China diperkirakan mempengaruhi produksi teknologi militer AS, termasuk sistem pemandu rudal hipersonik hingga radar. Pembatasan ekspor mineral langka China diperkirakan mempengaruhi produksi teknologi militer AS, termasuk sistem pemandu rudal hipersonik hingga radar. (Foto: Reuters)

Jakarta, CNN Indonesia --

China mulai membatasi ekspor mineral langka yang menjadi komponen penting dalam produksi alat utama sistem persenjataan (alutsista) Amerika Serikat (AS).

Kebijakan ini memperkuat kekhawatiran lama mengenai ketergantungan AS terhadap rantai pasokan dari China.

Pada awal April 2025, pemerintah China menerapkan kontrol ekspor terhadap tujuh elemen tanah jarang, yaitu samarium, gadolinium, terbium, dysprosium, lutetium, scandium, dan yttrium.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ekspor mineral tersebut kini memerlukan lisensi khusus yang dikeluarkan pemerintah dengan alasan keamanan nasional.

Langkah ini menambah daftar pembatasan ekspor China setelah pada Desember 2024 juga melarang pengiriman gallium, germanium, dan antimon, yang banyak digunakan dalam produksi semikonduktor, optik inframerah, serta amunisi penembus baja.

China selama ini menguasai pasar global dalam penambangan dan pemrosesan mineral langka. Pembatasan terbaru ini diperkirakan akan berdampak pada produksi teknologi militer AS, termasuk sistem pemandu rudal hipersonik, radar, dan senjata berpemandu laser.

Melansir Defense One, Dan Darling dari Forecast International menyatakan meskipun pembatasan ini bukan merupakan larangan total, kewajiban lisensi ekspor akan menciptakan ketidakpastian dan menghambat kelancaran pasokan komponen penting ke produsen.

Ia juga menilai kebijakan ini mengingatkan pada langkah balasan China terhadap Jepang pada 2010, ketika Beijing menggunakan kendali atas rantai pasok mineral sebagai alat tekanan geopolitik.

Pembatasan ini diperkirakan akan memperumit upaya Pentagon dalam mempertahankan keunggulan teknologi militer di tengah situasi pasar global yang semakin bergejolak.

(del/pta)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |