Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un di Pyongyang, Jumat (10/10/2025) malam waktu setempat.
REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara mengirim pasukan untuk membersihkan ranjau di wilayah Kursk Rusia awal tahun ini. Demikian pengakuan pemimpin Korut Kim Jong-un dalam pidato yang disiarkan pada Sabtu oleh media pemerintah.
Ini adalah pengakuan langka dari Pyongyang atas tugas-tugas mematikan yang diberikan kepada tentaranya dalam keterlibatan perang di luar negeri.
Menurut badan intelijen Korea Selatan dan Barat, Korea Utara telah mengirim ribuan pasukan untuk mendukung invasi Rusia ke Ukraina yang hampir empat tahun lamanya.
Para analis bahkan mengatakan Rusia memberikan bantuan keuangan, teknologi militer, makanan, dan pasokan energi kepada Korea Utara sebagai imbalannya.
Seperti dilansir the Guardian, menyambut kembalinya resimen teknik, Kim mencatat bahwa para tentara Korut menulis surat ke kampung halaman dan desa mereka di sela-sela jam pembersihan ranjau.
"Sembilan anggota resimen tewas selama penugasan 120 hari yang dimulai pada bulan Agustus," kata Kim dalam pidatonya pada upacara penyambutan pada hari Jumat, lapor KCNA.
Ia menganugerahkan penghargaan negara kepada para korban tewas untuk menambah kemuliaan abadi pada keberanian mereka.
“Kalian semua, baik perwira maupun prajurit, telah menunjukkan kepahlawanan massal dengan mengatasi beban mental dan fisik yang tak terbayangkan hampir setiap hari,” kata Kim.
Pasukan tersebut telah mampu melakukan keajaiban dengan mengubah area luas zona berbahaya menjadi zona aman dan terlindungi dalam waktu kurang dari tiga bulan.
Gambar yang dirilis oleh KCNA menunjukkan Kim yang tersenyum memeluk para prajurit yang kembali. Beberapa di antaranya tampak terluka dan duduk di kursi roda, pada upacara di Pyongyang pada Jumat.
Salah satu dari mereka tampak sangat emosional saat Kim memegang kepala dan tangannya sambil duduk di kursi roda dengan seragam militer.

6 hours ago
4











































