Dalam dua tahun berjalan, Local Pride Spot (LOPs) bentukan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo terus tumbuh menjadi salah satu program pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) paling produktif di lingkungan BUMN.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dalam dua tahun berjalan, Local Pride Spot (LOPs) bentukan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo terus tumbuh menjadi salah satu program pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) paling produktif di lingkungan BUMN. Sejak diluncurkan pada 2024, platform kurasi dan pemasaran ini mencatat total penjualan Rp 2,813 miliar dan membawa produk UMK tampil di berbagai pameran internasional.
Direktur SDM dan Umum Pelindo, Dwi Fatan Lilyana, mengatakan perkembangan Local Pride Spot menunjukkan kapasitas UMK yang dapat melaju pesat ketika ditopang pembinaan yang tepat.
“Pertumbuhan ini menunjukkan kepercayaan UMK kepada model pembinaan Pelindo, sekaligus bukti bahwa Local Pride Spot mampu memberi dampak bagi peningkatan kapasitas dan pasar mereka,” ujarnya di sela-sela peringatan ulang tahun kedua Local Pride Spot di Pelindo Tower, Jakarta, Selasa (9/12/2025).
Sejak beroperasi, jumlah UMK yang terlibat di LOPs bertambah dari 97 pada tahun pertama menjadi 140 UMK hingga November 2025. Mereka tersebar di dua lokasi, yakni Pelindo Tower dan Tanjung Priok, yang menjadi etalase sekaligus pusat edukasi dan pengembangan usaha.
Dari sisi bisnis, capaian Local Pride Spot menunjukkan tren naik. Pada 2024, penjualan ritel yang dicatatkan UMK mencapai Rp 1,003 miliar. Adapun sepanjang 2025 hingga November, Local Pride Spot Pelindo Tower meraih Rp 1,244 miliar dan di Tanjung Priok sebesar Rp 566 juta. Angka ini belum termasuk penjualan serta potensi transaksi dari partisipasi UMK binaan dalam pameran nasional dan internasional.
Pelindo menempatkan peningkatan akses pasar sebagai fokus utama pembinaan. UMK binaannya difasilitasi mengikuti pameran unggulan seperti INACRAFT, Tokyo Gift Show, China Expo, Who’s Next Paris, dan Première Classe Paris. Pada Trade Expo Indonesia (TEI) 2025, UMK Local Pride Spot mencatat penjualan Rp 610,7 juta serta business matching Rp 12,4 miliar. Kegiatan ini juga membuka peluang ekspor berbagai produk unggulan.
sumber : ANTARA

1 hour ago
1
















































