Penyebab Kematian Diplomat Arya Sudah Jelas, Besok Diumumkan

1 day ago 4

Isi tas diplomat Arya yang ditinggalkan di rooftop Gedung Kemenlu sehari sebelum ditemukan meninggal dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya telah mulai melakukan gelar perkara terkait kasus kematian diplomat Arya Daru Pangayunan atau ADP (39 tahun) pada Senin (28/7/2025). Gelar perkara itu dilakukan dengan mengundang sejumlah pihak eksternal, salah satunya Kompolnas.

Komisioner Kompolnas Mohammad Choirul Anam mengatakan, pihaknya telah mendapatkan penjelasan secara utuh terkait kasus itu dari aparat kepolisian, mulai dari rekaman kamera pengawas (CCTV) hingga hasil autopsi terhadap jenazah korban. Dari penjelasan itu, ia menilai, penyebab kematian Arya sudah makin jelas untuk disimpulkan.

"Kemarin peristiwanya terang, penyebab kematiannya belum karena hasil autopsi belum. Nah, hari ini peristiwanya kemarin terang, dan tadi semakin terang ya. Nah, habis itu penyebab kematiannya juga udah jelas, tinggal diumumkan aja sama Polda Metro," kata dia di Polda Metro Jaya, Senin sore.

Meski demikian, Cak Anam --sapaan Choirul Anam-- belum mau menyebutkan penyebab kematian korban. Menurut dia, hal itu menjadi kewenangan aparat kepolisian untuk mengumumkannya.

"Kesimpulannya biar diumumkan oleh Polda Metro Jaya sebagai intitusi yang memang bertanggung jawab terkait peristiwa ini konteks penegakan hukumnya," ujar dia.

Namun dalam keterangan sebelumnya, polisi sempat memaparkan bahwa Arya terlihat sempat naik rooftop Kemenlu dan melihat dari atas gedung. Petugas juga menemukan tas yang ditinggalkan Arya.

Di sisi lain, penyidik tidak menemukan kerusakan pada pintu kamar kos korban. Pun dengan plafon di kamar Arya tidak ditemukan ada kerusakan. Polisi sebelumnya tak mau menyimpulkan apakah ini bunuh diri atau pembunuhan. 

Diumumkan besok 

Ihwal keberadaan ponsel atau handphone (HP) korban yang belum ditemukan, ia menilai, hal itu tidak terlalu mengganggu proses penyelidikan yang berjalan. Pasalnya, polisi telah memiliki alat bukti lainnya terkait rekam jejak digital korban.

"Apakah latar belakangnya tidak terang dengan tidak ditemukannya HP? Terang, karena ada rekam jejak digital yang lain," kata dia.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |