Pesan Cinta Bumi dari Kota Bogor di Helaran HJB ke-543

7 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Kota Bogor menyampaikan pesan cinta terhadap bumi melalui pertunjukan seni kolosal dalam rangkaian Helaran Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543 yang digelar pada Sabtu malam (28/6). Acara dimulai dari Plaza Balai Kota Bogor dan dilanjutkan dengan parade menuju panggung utama di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Bogor Tengah.

Pertunjukan dibuka dengan alunan gamelan yang menghadirkan suasana sakral. Penampilan kolosal yang melibatkan sejumlah komunitas seni ini tampil dalam nuansa tradisional Sunda, dipadukan dengan tata cahaya yang memperkuat atmosfer hangat selepas hujan.

Pertunjukan kolosal tersebut dikreasikan oleh Decky S. Ramadhan dan diproduksi oleh D'danze Project.

Menurut Decky, kolaborasi ini melibatkan enam hingga sepuluh komunitas seni, baik dari Kota Bogor maupun luar daerah. Ia berharap Kota Bogor dapat menjadi ikon pertunjukan seni yang tidak kalah menarik dibanding kota-kota lain.

"Harapan adalah Bogor bisa menjadi ikonik dalam menampilkan pertunjukan yang memang tidak kalah dengan kota-kota lain, karena Bogor juga bisa menampilkan sesuatu yang glory," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (11/7).

Lebih lanjut dia memaparkan, tarian kolosal ini mengusung tema sesuai dengan HJB ke-543 'Raksa Jagaditha' yang yang berarti menjaga keseimbangan bumi demi kesejahteraan bersama.

Pemkot BogorPertunjukan kolosal di Helaran HJB Ke-543. (Foto: Arsip Pemkot Bogor)

Kolosal ini menggambarkan Kota Bogor sebagai kota yang konsisten menjaga alam dan lingkungan. Narasi pertunjukan disusun dengan menggabungkan elemen musik gamelan, tarian, dan pesan pelestarian lingkungan yang mencerminkan identitas kota hujan yang hijau dan sejahtera.

Bagian klimaks dalam pertunjukan menggambarkan tantangan dalam menjaga lingkungan, saat muncul gangguan dari pihak yang merusak alam. Namun, semangat kolektif warga Bogor untuk mempertahankan kelestarian lingkungan tetap kuat dan mampu mengatasi ancaman tersebut.

"Opening dalam kolosal ini menggambarkan keindahan yang kemudian ditutup dengan konsistensi menjaga lingkungan, meski banyak tantangan atau hambatan, sehingga alam Bogor bisa tetap lestari dan Indah," imbuh Decky.

Ia menambahkan, Kota Bogor terus berkomitmen untuk menjaga udara tetap bersih, air tetap mengalir, dan ruang hijau tetap tumbuh melalui berbagai upaya pelestarian lingkungan dan budaya hidup bersih.

Dengan berbagai langkah nyata, seperti pelestarian lingkungan, menjaga hutan kota, dan budaya hidup bersih, Bogor menunjukkan bahwa cinta terhadap bumi adalah bagian dari kehidupan sehari-hari.

"Karena ketika bumi terjaga, kehidupan pun menjadi sejahtera. Inilah semangat Raksa Jagaditha, semangat Bogor untuk bumi yang lebih baik bagi semua," katanya.

Selain penampilan kolosal, helaran ini juga menampilkan 36 komunitas seni dan partisipasi dari sejumlah perangkat daerah.

Pemkot BogorWali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menggunakan baju demang di Helaran HJB Ke-543. (Foto: Arsip Pemkot Bogor)

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengatakan bahwa helaran tahun ini memiliki nuansa berbeda karena digelar pada malam hari.

"Untuk helarannya digelar secara rutin sejak tahun-tahun sebelumnya. Yang istimewa ini digelar malam hari, tapi antusias masyarakat sangat luar biasa," ucap dia.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Dedie mengenakan pakaian adat Sunda menak atau baju demang, yang merupakan busana tradisional yang biasa dikenakan pegawai pemerintah pada masa lampau.

Dengan pendekatan budaya dan seni, Helaran HJB ke-543 menjadi momentum bagi Kota Bogor untuk menyampaikan komitmen terhadap pelestarian lingkungan sebagai bagian dari identitas dan kehidupan warganya.

(rir)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |