Pengunjung berfoto didekat koleksi warsa pada pameran The Flying Cloth di Museum Nasional indonesia, Jakarta, Selasa (12/11/2024). Pameran The Flying Cloth mempersembahkan perjalanan kreatif dari desainer tekstil dan fashion ternama Merdi Sihombing dalam wujud yang memukau lengkap dengan sajian visual, auditif, diorama, interaktif. Koleksi wastra yang ditampikan di pameran ini adalah hasil reinventing kain tradisional dari berbagai daerah di Nusantara, yang memadukan inovasi benang pewarnaan alami, serta teknik tenun, sulam, songket, dan manik-manik dengan sentuhan budaya yang kaya. Instalasi ini juga menghadirkan elemen-elemen simbolis dari berbagai wilayah dan bahan-bahan unik, mencerminkan keindahan serta keunikan setiap daerah yang menjadi inspirasi.
REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK — Pusat Investasi Pemerintah (PIP) di bawah Kementerian Keuangan telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 50,4 triliun kepada 12,5 juta pelaku usaha ultra mikro (UMi) sejak 2017 hingga 30 Juni 2025. Pembiayaan tersebut menjangkau 510 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.
"Total penyaluran PIP dari dana kelolaan itu sudah mencapai Rp 50,4 triliun," kata Direktur Keuangan, Umum, dan Sistem Informasi PIP, Soeharto, dalam media briefing di Rumah Tenun Labuan Bajo, Kamis (10/7/2025) sore.
Pada semester pertama 2025, penyaluran mencapai Rp 3,79 triliun kepada 745.653 debitur, atau baru 40 persen dari target tahun ini sebesar Rp 9,47 triliun. “Jumlah total targetnya Rp 9,475 triliun, baru nyampe Rp 3,79 triliun. Total debitur dari target 745 ribu, tapi untuk setahun itu 1,47 juta,” jelas Soeharto.
Program UMi menyasar pelaku usaha mikro yang belum mendapat akses pembiayaan formal (unbankable), dengan plafon maksimal Rp 20 juta per debitur. Skema pembiayaan dilakukan melalui pola kelompok dan individual, dan disalurkan lewat Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) seperti PT Pegadaian, PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dan PT Bahana Artha Ventura (BAV).
"Debitur kami paling banyak perempuan. Memang ini pahlawan ekonomi perempuan untuk UMKM ini. Sebanyak 96 persen debiturnya merupakan perempuan," ungkap Soeharto