Potret Penembakan Brutal di SMA oleh Mantan Siswa, 10 Orang Tewas

1 day ago 4

CNBC Indonesia News Foto News

FOTO Internasional

Reuters, CNBC Indonesia

11 June 2025 09:30

Petugas polisi berdiri saat anak-anak dievakuasi dari sekolah, setelah penembakan sekolah yang mematikan di Graz, Austria, 10 Juni 2025. (REUTERS/Borut Zivulovic)

Petugas polisi berdiri saat anak-anak dievakuasi dari sekolah, setelah sebuah tragedi berdarah mengguncang kota Graz, Austria, pada Selasa (10/6/2025), ketika seorang mantan siswa berusia 21 tahun melakukan penembakan massal di sebuah sekolah menengah atas. (REUTERS/Borut Zivulovic)

Petugas polisi berdiri saat anak-anak dievakuasi dari sekolah, setelah penembakan sekolah yang mematikan di Graz, Austria, 10 Juni 2025. (REUTERS/Borut Zivulovic)

Aksi brutal tersebut menewaskan 10 orang dan melukai sekitar selusin lainnya, sebelum pelaku ditemukan tewas bunuh diri di kamar mandi sekolah. Insiden ini menjadi penembakan sekolah paling mematikan dalam sejarah modern Austria. (REUTERS/Borut Zivulovic)

Petugas polisi berdiri saat anak-anak dievakuasi dari sekolah, setelah penembakan sekolah yang mematikan di Graz, Austria, 10 Juni 2025. (REUTERS/Borut Zivulovic)

Polisi menyatakan bahwa pelaku masuk ke sekolah dengan membawa dua senjata api, yakni senapan dan pistol, lalu menembaki para siswa di berbagai lantai gedung. Dari sepuluh korban tewas, enam adalah perempuan dan tiga laki-laki, sementara satu lainnya meninggal saat menjalani perawatan di rumah sakit. Sebagian besar korban diketahui merupakan murid sekolah tersebut. (REUTERS/Borut Zivulovic)

Petugas polisi berdiri saat anak-anak dievakuasi dari sekolah, setelah penembakan sekolah yang mematikan di Graz, Austria, 10 Juni 2025. (REUTERS/Borut Zivulovic)

Menanggapi tragedi ini, Kanselir Austria Christian Stocker menyatakan bahwa negara tengah berkabung. Pemerintah menetapkan masa berkabung nasional selama tiga hari serta satu menit mengheningkan cipta pada Rabu pukul 10.00 pagi waktu setempat. Stocker juga mengunjungi Graz dan menggelar konferensi pers bersama sejumlah pejabat tinggi negara. (REUTERS/Leonhard Foeger)

Petugas polisi berdiri saat anak-anak dievakuasi dari sekolah, setelah penembakan sekolah yang mematikan di Graz, Austria, 10 Juni 2025. (REUTERS/Borut Zivulovic)

Dalam penyelidikan awal, Direktur Jenderal Keamanan Publik Austria, Franz Ruf, mengungkapkan bahwa pelaku meninggalkan surat perpisahan untuk orang tuanya, baik dalam bentuk fisik maupun digital. Namun, surat tersebut tidak menjelaskan motif di balik aksi pelaku. Media lokal menduga pelaku pernah menjadi korban perundungan, namun belum ada konfirmasi resmi dari pihak berwenang. (REUTERS/Leonhard Foeger)

Petugas polisi berdiri saat anak-anak dievakuasi dari sekolah, setelah penembakan sekolah yang mematikan di Graz, Austria, 10 Juni 2025. (REUTERS/Borut Zivulovic)

Sejumlah orang menggelar aksi berkabung dengan menyalakan lilin di alun-alun utama setelah penembakan sekolah yang mematikan di Graz, Austria. Tragedi ini memicu gelombang duka dari dalam dan luar negeri. Kanselir Jerman Friedrich Merz turut menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Austria. (REUTERS/Leonhard Foeger)

Petugas polisi berdiri saat anak-anak dievakuasi dari sekolah, setelah penembakan sekolah yang mematikan di Graz, Austria, 10 Juni 2025. (REUTERS/Borut Zivulovic)

Insiden tersebut kembali menyoroti tingginya kepemilikan senjata di Austria, yang menurut data Small Arms Survey mencapai 30 senjata api per 100 penduduk. (REUTERS/Leonhard Foeger)


Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |