Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan Jepang-China meningkat setelah Tokyo menuding jet tempur China mengarahkan radar tembak ke pesawat militernya dalam dua insiden berbahaya di dekat Kepulauan Okinawa. Beijing langsung membantah tuduhan tersebut.
"Penyinaran radar ini merupakan tindakan berbahaya yang melampaui apa yang diperlukan untuk penerbangan pesawat yang aman," kata Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi pada Minggu (7/1/2025), seperti dikutip Reuters.
Sanae menyebut kejadian itu "sangat disesalkan" dan menegaskan Tokyo telah mengajukan protes resmi ke Beijing.
Menteri Pertahanan Jepang Shinjiro Koizumi mengatakan negaranya akan menanggapi China "dengan tegas dan tenang" demi menjaga stabilitas kawasan. Pernyataan itu disampaikan usai bertemu Menhan Australia Richard Marles di Tokyo.
"Kami sangat prihatin dengan tindakan China dalam 24 jam terakhir dan akan terus mendukung Jepang dalam menegakkan tatanan berbasis aturan," tambah Maerles.
Sementara itu China balik menuduh Jepang sebagai pihak pemicu. Juru bicara Angkatan Laut China Kolonel Wang Xuemeng mengatakan pesawat Jepang "berulang kali mendekati dan mengganggu" latihan kapal induk China di timur Selat Miyako.
"Kami menuntut Jepang segera menghentikan fitnah dan pencemaran nama baik. Angkatan Laut China akan mengambil langkah yang diperlukan untuk menjaga keamanan serta hak dan kepentingannya," tegas Wang.
Insiden itu terjadi ketika hubungan kedua negara memanas akibat isu Taiwan. Sebelumnya, Takaichi memperingatkan Jepang dapat mengambil tindakan jika langkah militer China terhadap Taiwan mengancam keamanan nasionalnya. China semakin agresif menekan Taiwan, yang hanya berjarak 110 km dari pulau paling barat Jepang, Yonaguni.
Tokyo mengatakan jet J-15 China yang terlibat dalam insiden radar itu lepas landas dari kapal induk Liaoning, yang beroperasi di selatan Okinawa bersama tiga kapal perusak. Jepang juga mengerahkan jet F-15 sebagai respons. Insiden radar serupa pernah terjadi sebelumnya, termasuk pada 2013 ketika kapal perang China mengunci radar ke kapal perusak Jepang di Laut China Timur.
Reuters melaporkan China mengerahkan lebih dari 100 kapal angkatan laut dan penjaga pantai di Asia Timur pekan ini, langkah yang disebut Taiwan sebagai ancaman bagi stabilitas Indo-Pasifik.
Di Selat Taiwan, penjaga pantai Taipei memantau latihan tiga kapal keselamatan maritim China dan menuduh Beijing menggunakan "kata-kata menyesatkan" untuk melakukan perang psikologis.
China menyatakan Selat Taiwan berada dalam yurisdiksinya. Sementara itu, Amerika Serikat dan Taiwan menegaskan jalur tersebut adalah perairan internasional.
(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]

18 hours ago
2















































