Jakarta, CNN Indonesia --
Setiap tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda sebagai tonggak penting dalam perjalanan perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Peristiwa bersejarah ini menjadi simbol lahirnya kesadaran nasional yang menginspirasi terbentuknya bangsa Indonesia yang merdeka. Berikut rangkuman sejarah, kronologi, tujuan, dan tokoh Sumpah Pemuda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asal mula Sumpah Pemuda berawal dari gerakan yang mempersatukan para pemuda dan pemudi Indonesia dalam upaya memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Lalu pada masa itu, Indonesia masih berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda.
Peristiwa Sumpah Pemuda yang terjadi pada 28 Oktober 1928 tidak dapat dipisahkan dari sejarah pelaksanaan sebuah kongres yang dikenal sebagai Kongres Pemuda.
Dalam momen bersejarah tersebut, banyak tokoh penting yang turut berperan aktif dalam mewujudkan persatuan para pemuda Indonesia.
Melansir dari buku berjudul Sumpah Pemuda (2008) yang ditulis oleh Momon Abdul Rahman dan kawan-kawan, yang diterbitkan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, dan berbagai sumber lainnya, berikut rangkuman tentang sejarah, kronologi, tujuan, dan tokoh penting dalam peristiwa Sumpah Pemuda.
Sejarah Sumpah Pemuda
Sejarah Sumpah Pemuda berawal dari masa penjajahan kolonial Belanda, ketika rakyat Indonesia hidup dalam tekanan dan keterbatasan. Pada masa itu, muncul kesadaran di kalangan pemuda terpelajar untuk memperjuangkan kemerdekaan melalui persatuan bangsa.
Kesadaran ini diwujudkan melalui berdirinya organisasi bernama Indonesische Student Bond atau Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) pada tahun 1926.
Organisasi tersebut terdiri atas pelajar dari berbagai sekolah tinggi di Hindia Belanda, seperti School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA), Technische Hoogeschool te Bandoeng (THS), dan Rechtshogeschool te Batavia (RHS).
Para anggota PPPI memiliki pandangan yang sama yaitu penjajahan hanya dapat diakhiri dengan kekuatan persatuan dan kesadaran nasional. Pandangan inilah yang kemudian melahirkan gagasan untuk menyelenggarakan Kongres Pemuda, yang menjadi awal mula lahirnya Sumpah Pemuda.
Kronologi peristiwa Sumpah Pemuda
Kronologi peristiwa Sumpah Pemuda tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan ada dua tahap kongres besar. Berikut penjelasannya.
Kongres Pemuda I (30 April - 2 Mei 1926)
Pertemuan pertama ini diadakan di Kawasan Lapangan Banteng, Jakarta. Tujuannya adalah membahas strategi perjuangan untuk membebaskan diri dari penjajahan.
Kongres ini juga menyoroti pentingnya peran perempuan, agama, dan bahasa dalam membentuk persatuan nasional.
Kongres Pemuda II (27 - 28 Oktober 1928)
- Hari Pertama (27 Oktober 1928)
Dilaksanakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond, Lapangan Banteng. Pembahasan berfokus pada sejarah, bahasa, hukum adat, dan pendidikan sebagai dasar membangun semangat persatuan.
- Hari Kedua (28 Oktober 1928)
Pertemuan dilanjutkan di dua tempat yaitu Gedung Oost-Java Bioscoop dan Gedung Indonesische Clubhuis di Jalan Kramat Raya 106 Jakarta. Di sinilah pembahasan mengerucut pada nilai nasionalisme, demokrasi, dan satu visi kebangsaan.
Pada penutupan Kongres Pemuda II, para peserta membacakan ikrar yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda, berisi tiga janji suci:
- Bertanah air satu, Tanah Air Indonesia
- Berbangsa satu, bangsa Indonesia
- Berbahasa satu, bahasa Indonesia
Pada saat yang sama, untuk pertama kalinya lagu "Indonesia Raya" ciptaan Wage Rudolf Supratman diperdengarkan di depan peserta kongres, yang menambah haru dan kebanggaan para pemuda kala itu.
Tujuan lahirnya Sumpah Pemuda
Berikut tujuan utama yang menjadi dasar lahirnya Sumpah Pemuda.
- Menumbuhkan Semangat Persatuan: Para pemuda ingin menghapus sekat-sekat suku, agama, dan budaya yang selama ini memecah belah bangsa.
- Menyatukan Visi Nasional: Melalui ikrar Sumpah Pemuda, seluruh pemuda sepakat memiliki satu visi: Indonesia merdeka dan bersatu.
- Menguatkan Identitas Kebangsaan: Sumpah Pemuda menegaskan identitas bangsa Indonesia melalui satu bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, sebagai simbol pemersatu.
- Membangun Kesadaran Nasional: Momentum ini menjadi titik balik yang menyadarkan seluruh rakyat tentang pentingnya perjuangan bersama dalam meraih kemerdekaan.
Dengan demikian, tujuan Sumpah Pemuda tidak hanya bersifat politik, tetapi juga moral dan sosial, karena menanamkan nilai-nilai gotong royong, toleransi, dan nasionalisme yang tetap relevan hingga saat ini.
Tokoh penting di balik Sumpah Pemuda
Proses lahirnya Sumpah Pemuda tidak lepas dari peran sejumlah tokoh pemuda dari berbagai latar belakang organisasi. Berikut adalah beberapa tokoh Sumpah Pemuda yang berjasa besar dalam sejarah bangsa:
- Sugondo Joyopuspito
- Mohammad Yamin
- Wage Rudolf Supratman
- Amir Syarifuddin Harapan
- Joko Marsaid
- Sie Kong Lian
- Sarmidi Mangunsarkoro
- Nona Purnomowulan
- Johannes Leimena
- Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo
- Kasman Singodimedjo
- Mohammad Roem
- Adnan Kapau Gani
Demikian rangkuman sejarah, kronologi, tujuan, dan tokoh Sumpah Pemuda. 28 Oktober 1928 bukan sekadar momentum, melainkan tonggak sejarah yang membangkitkan kesadaran nasional bangsa Indonesia.
Para pemuda kala itu berhasil menanamkan nilai-nilai persatuan, kebangsaan, dan cinta tanah air yang tetap relevan hingga kini.
(gas/juh)

4 hours ago
1










































