Ratusan Pedemo Kepung Rumah Netanyahu di Yerusalem

1 hour ago 1

CNN Indonesia

Kamis, 18 Sep 2025 04:40 WIB

Ratusan massa berdemonstrasi di luar kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem pada Rabu (17/9) malam. Ratusan massa berdemonstrasi di luar kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem pada Rabu (17/9) malam. (REUTERS/Ammar Awad)

Jakarta, CNN Indonesia --

Ratusan massa berdemonstrasi di luar kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem pada Rabu (17/9) malam. Mereka termasuk anggota keluarga warga Israel yang ditawan Hamas.

Al Jazeera pada Rabu (17/9) memberitakan pedemo memprotes keputusan Netanyahu berpotensi meningkatkan serangan di wilayah Gaza karena terus menolak gencatan senjata dengan Hamas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para demonstran telah berunjuk rasa di lokasi yang sama dalam beberapa malam terakhir sebagai respons atas meningkatnya serangan di Kota Gaza yang mereka khawatirkan membahayakan nyawa orang-orang yang mereka cintai.

Aksi itu juga dilakukan setelah Israel membuka rute untuk mengusir warga Palestina usai serangan brutal mereka ke Kota Gaza sebagai bagian dari invasi darat. Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Avichay Adraee mengatakan rute tersebut hanya akan dibuka selama 48 jam.

Mereka mengerahkan tank-tank dan mobil-mobil lapis baja kendali jarak jauh berisi bahan peledak ke jalan-jalan. Militer Israel menyatakan invasi darat Kota Gaza ini akan memakan waktu lama sekitar beberapa bulan.

[Gambas:Video CNN]

Pada saat yang sama, korban tewas di Gaza akibat kebengisan Israel tembus lebih dari 65 ribu jiwa. Sedikitnya 65.062 orang tewas dan 165.697 orang terluka akibat serangan di Gaza setelah hampir dua tahun digempur Zionis.

Kementerian Kesehatan Gaza, seperti diberitakan Al Jazeera, melaporkan angka tersebut pada Rabu (17/9) waktu setempat dan terhitung sejak menggilanya serangan Israel ke Gaza pada 7 Oktober 2023.

PBB juga telah menyatakan kelaparan di Gaza bulan lalu, tercatat sedikitnya 154 kematian akibat malnutrisi, termasuk 31 anak-anak.

Israel menutup perlintasan Gaza sejak 2 Maret, mencegah truk makanan dan bantuan masuk meskipun ratusan orang telah menunggu di perbatasan. Langkah itu memperburuk bencana kemanusiaan di wilayah kantong tersebut, membuat penduduk kehilangan akses terhadap pasokan dasar.

(chri)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |