RI-Eropa Sepakati IEU-CEPA, Kadin GEO Resmi Meluncur

5 hours ago 1

Paris, CNBC Indonesia - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia secara resmi meluncurkan Kadin Global Engagement Office (GEO). Lembaga ini diharapkan bisa mendampingi pemerintah untuk kegiatan-kegiatan multilateral.

Hal ini diutarakan langsung oleh Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2024-2029 Anindya Bakrie, di sela-sela kunjungan Presiden Prabowo Subianto di Paris, Prancis, guna menghadiri undangan khusus Bastille Day, Senin (14/7/2025). Ia menegaskan Kadin GEO nantinya akan memiliki narasi yang konsisten dan ujungnya membawa manfaat ke perdagangan dan investasi di RI.

"Kita meluncurkan Kadin GEO singkatan dari Global Engagement Office. Mengapa? karena kita melihat pemerintah di bawah pimpinan Pak Prabowo sangat aktif secara internasional," ujarnya saat ditemui wartawan di Paris, dikutip Selasa (15/4/2025).

"Untuk apa? Untuk membuat diplomasi yang baik. Tapi dari Kadin tentu fokusnya di perdagangan dan investasi," tambahnya.

"Inilah gunanya Kadin Globel Engagement Office. Karena kami melihat Kadin itu mendampingi pemerintah untuk kegiatan-kegiatan multi lateral seperti ke ASEAN, APEC lalu G-20, lalu nanti BRICS, OECD, COP, World Economic Forum. Nanti kita akan mempunyai narasi yang konsisten dan ujungnya membawa manfaat untuk tadi perdagangan dan investasi karena ujung-ujungnya membawa lapangan kerja untuk Indonesia."

Menurut Anin, waktu pembentukan Kadin GEO juga tepat. Bukan hanya karena perang tarif yang d diluncurkan Amerika yang membuat ketidakstabilan tetapi juga karena pencapaian kesepakatan dagang yang dilakukan RI dan Uni Eropa melalui Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA)

"Timing-nya tepat sekali di tengah lagi guncang ganjing bicara mengenai tarif, terutama dengan Amerika kemarin Pak Presiden memberikan sinyal positif dengan inagurasi IEU-CEPA," jelasnya lagi.

"Memang baru bulan September diteken secara formal lalu setahun buat ratifikasi, tapi ini suatu pasar yang sangat besar," tambahnya lagi menyebut tak banyak yang tahu bahwa jumlah impor barang ke Eropa itu ada US$7 triliun, hampir dua kali lipat dari Amerika, dengan produk unggulan yang hampir serupa alas kaki, karet, tekstil, garmen.

"Tapi Indonesia belum memanfaatkan terlalu banyak. Mudah-mudahan dengan tarif yang bisa dibilang nol persen itu, tentu banyak sekali manfaatnya."

Khusus di Paris, ia mengatakan Kadin Indonesia juga melakukan pertemuan dengan France-Indonesia Business Council. Di mana perusahaan Prancis ternyata tertarik membantu program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah.

"Kita lihat juga pertemuan pak presiden itu banyak sekali menyentuh masyarakat luas, seperti MBG, dan lalu KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan juga koperasi merah putih," tambahnya.

"Kebetulan saya punya counterpart yaitu CEO Danone yang merupakan ketua bersama di France-Indonesia Business Council mengatakan, dia sangat support. Dan kita ketahui MBG ini tujuan mau bikin puluhan ribu dapur atau SPPG, Penyerapannya tentu perlu digenjot. Ini kita melihat swasta punya peran banyak," ujarnya.

Harapannya, tambahnya lagi, RI tidak terhimpit di tengah-tengah persaingan negara-negara Barat dan Timur. Namun dengan Kadin GEO, Kadin bisa membantu RI berkawan dengan kedua kelompok negara dan mendapat manfaat yang banyak untuk masyarakat dunia usaha Indonesia.

Perlu diketahui, khusus Eropa, pada tahun 2024, nilai perdagangan Indonesia dan UE mencapai 27,3 miliar Euro (Rp 511 triliun). Ini terdiri atas ekspor UE ke Indonesia senilai 9,7 miliar Euro dan impor UE dari Indonesia senilai 17,5 miliar Euro. 


(sef/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Perang Dagang AS-China Bisa Untungkan RI? Anindya Bakrie Ramal Begini

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |