SBN RI Tetap Laris Manis Meski Ekonomi Dunia Gelap

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono mengklaim, surat berharga negara (SBN) masih terus diminati oleh para investor asing, di tengah makin panasnya tensi geopolitik di berbagai belahan dunia hingga ketidakpastian ekonomi global.

Ia menyebut, dari hasil lelang SBN terbaru per hari ini, Selasa (17/6/2025), penawaran yang masuk atau incoming bid telah mencapai Rp 81,03 triliun, sedangkan total penawaran yang dimenangkan ialah sebesar Rp 30 triliun.

"Info terakhir bahwa incoming bid Rp 81,03 triliun dengan awarded bid Rp 30 triliun," kata Thomas saat konferensi pers APBN edisi Mei 2025 di Kantor Pusat Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (17/6/2025).

Ia menegaskan, rata-rata bid to cover ratio masih tetap tinggi di kisaran 3,69% untuk jenis SBSN dan SUN sebesar 2,76%. Incoming bid asing terhadap total lelang pun masih mencapai 16.88% untuk SBSN dan SUN 20,10%.

"Dukungan investor asing juga tetap positif dengan partisipasi signifikan dalam lelang menandakan kepercayaan pasar ke stabilitas dan kredibilitas fiskal terus terjaga," paparnya.

Thomas juga mengungkapkan, di tengah tingginya permintaan investor untuk masuk ke pasar SBN ini membuat imbal hasil atau yield nya mampu dipertahankan rendah. Sampai 13 Juni 2025 di level 6,72%.

Lalu, untuk perkembangan spread atau selisih imbal hasil antara SBN tenor 10 tahun dibanding surat berharga pemerintah AS atau US Treasury tenor 10 tahun juga masih di kisaran 231 basis points (bps).

Sampai 12 Juni 2025 secara tahun berjalan atau year to date pun ia ungkapkan total investor asing yang tercatat membeli SBN (net buy) mencapai Rp 53,91 triliun.

"Ini jadi sinyal positif instrumen SBN kita masih jadi pilihan menarik di tengah ketidakpastian global," tutur Thomas.

"Artinya meskipun volatilitas di pasar sangat besar, keadaan global tidak baik, performa dari obligasi pemerintah tetap baik dan ini menunjukkan kepercayaan terhadap fiskal kita," tegasnya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Sejak Awal Tahun, BI Beli Surat Utang Pemerintah Rp32,4 T

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |