Jakarta, CNBC Indonesia — Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) secara resmi mencabut gugatan terhadap Binance dan pendirinya, Changpeng Zhao. Langkah ini menjadi sinyal terbaru penghentian aksi penegakan hukum era Biden terhadap industri kripto.
Melansir The Wall Street Journal, dalam dokumen pengadilan pada Kamis, (29/5/2025) lalu, pengacara SEC, Binance, dan Zhao menandatangani keputusan pencabutan gugatan yang diajukan pada 2023.
Dokumen tersebut juga mencatat pembentukan "satuan tugas kripto" oleh SEC guna menyusun kerangka regulasi baru, bagian dari upaya pemerintahan Trump menciptakan iklim yang lebih bersahabat bagi industri ini.
"Terima kasih kepada Ketua Paul Atkins dan pemerintahan Trump yang memahami bahwa inovasi tak bisa berkembang di bawah pendekatan penegakan hukum semata," kata juru bicara Binance dalam pernyataan resmi.
Sebagai informasi, Atkins merupakan pemimpin baru SEC yang dilantik di bawah pemerintahan Trump.
Ketika SEC menggugat Binance pada Juni 2023, lembaga itu masih dipimpin Gary Gensler, tokoh pilihan Presiden Biden. Gensler menuding pasar kripto sarat penipuan dan harus tunduk pada regulasi sekuritas seperti saham dan obligasi.
Dalam gugatannya, SEC menuduh Binance menjalankan bursa sekuritas tanpa izin, memanipulasi sistem pengawasan perdagangan, serta mencampur dana investor dengan dana perusahaan. Binance membantah seluruh tuduhan dan menyebut gugatan itu tak berdasar.
Secara terpisah pada tahun yang sama, Binance mengakui melanggar aturan anti pencucian uang di AS dan sepakat membayar denda sebesar US$4,3 miliar. Zhao juga menjalani hukuman penjara selama empat bulan atas dakwaan terkait.
Situasi ini terjadi saat industri kripto tengah menikmati momentum positif di AS. Harga Bitcoin telah melonjak lebih dari 50% sejak kemenangan Trump dalam pemilu, bahkan sempat menyentuh rekor tertinggi.
Wakil Presiden JD Vance turut hadir dalam konferensi Bitcoin pekan ini dan disambut meriah. Pencabutan gugatan Binance oleh SEC menegaskan arah baru pemerintahan Trump yang kini condong untuk bekerja sama dengan pelaku industri.
Namun, pendekatan baru ini juga menimbulkan sorotan. Presiden dan keluarganya dikritik karena dugaan keterlibatan bisnis pribadi mereka dalam sektor kripto.
Pada Maret lalu, The Wall Street Journal melaporkan bahwa Zhao disebut sedang mencari grasi presiden, sementara perwakilan keluarga Trump diduga menjajaki peluang investasi di unit Binance AS. Zhao membantah adanya pembicaraan bisnis tersebut, meski ia membenarkan permintaan grasi itu.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini: